Berita Internasional

Jack Ma Tak Kunjung Muncul Pasca Kritik Pemerintah China, Miliarder China: Dia Dipenjara Atau Mati

Miles Kwok, membuat pernyataan yang mencengangkan terkait hilangnya keberadaan pendiri Alibaba dan Ant Group, Jack Ma.

Editor: Refly Permana
quartz
Jack Ma 

"Hanya ada dua cara (akhir) bagi miliarder di China, dia dipenjara atau mati," ungkap Kwok dikutip dari Real Vision.

Jika memang benar pendiri Alibaba itu menghilang karena kritiknya terhadap pemerintah sehingga menyebabkan dia harus mendekam di penjara atau dibunuh maka prediksi dua tahun lalu itu bisa dibilang benar.

Miles Kwok sendiri, orang yang memprediksi akhir hidup Jack Ma, adalah seorang pebisnis China yang diasingkan dan menjadi aktivis politik.

Baca juga: Badan POM Harus Transparan, Dalam Proses Pemberian Izin Edar Vaksin Covid-19 Sinovac

Dia menguasai Beijing Zenith Holdings dan aset lainnya.

Untuk diketahui, Perusahaan teknologi finansial (fintech) Ant Group milik Jack Ma, memecahkan rekor penjualan saham terbesar dalam sejarah.

Kondisi ini membuat jumlah kekayaan Jack Ma semakin bertambah dan menjadi makin kaya di dunia.

Dalam penawaran umum perdana ( IPO) ganda yang dilakukan di bursa efek Hong Kong dan Shanghai's Star Market pada Selasa (27/10/2020), nilai saham Ant Group naik mendekati angka 35 miliar dollar AS (513,1 triliun).

Di Shanghai, nilai saham Ant Group mencapai 68,8 yuan (sekitar Rp 150.000 per lembar) dan 80 dollar Hong Kong (sekitar Rp 151.000) per lembar.

Total nilai saham Ant Group mengalahkan penjualan Saudi Aramco sebesar 29 miliar dollar AS tahun lalu.

Diketahui Jack Ma menjadi pemegang saham terbesar Ant Group dengan 8,8 persen saham, yang nilainya 27,4 miliar dollar AS (sekitar Rp 402 triliun) mengacu pada nilai saham di Hong Kong dan Shanghai.

Kekayaan itu menambah pundi-pundi Jack Ma sehingga menjadi 71,6 miliar dollar AS (sekitar Rp 1.051 triliun), melampaui Larry Ellisonco, co founder Oracle Corporation, dan ahli waris L'Oreal, Francoise Bettencourt Meyers.

Capaian tersebut menjadikan Jack Ma orang terkaya ke-11 versi Bloomberg, sebagaimana KompasTekno rangkum dari Straits Times, Rabu (29/10/2020).

Bukan cuma Jack Ma, kelompok karyawan dan investor awal Ant Group juga kebagian untung dari naiknya nilai saham Ant Group.

Sejak 2014, perusahaan telah memberikan penghargaan berbasis saham kepada staf dan 18 orang kabarnya menjadi miliarder berkat IPO. Lucy Peng adalah pemilih individu Ant terbesar setelah Jack Ma. Peng memiliki saham senilai 5,2 miliar dollar AS (sekitar Rp 76,2 triliun).

Setelahnya, ada pimpinan perusahaan, Eric Jing, yang memiliki saham senilai 3,1 miliar dollar AS (sekitar Rp 45,4 triliun). Para pemegang saham mayoritas di Ant Group mendaftarkan saham mereka melalui dua kemitraan terbatas yang terdaftar di Hangzhou yang totalnya mencapai 40 persen. Alibaba memiliki sepertiga dari saham Ant Group.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved