Objek Wisata Danau Ranau Sepi, Pedagang di Lokasi Wisata Mengeluh
Penutupan objok wisata Danau Ranau guna mencegah penularan Covid-19 berdampak pada omset pedagang setempat
Penulis: Alan Nopriansyah | Editor: Azwir Ahmad
SRIPOKU.COM, MUARADUA - Pasca keputusan Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten OKU Selatan menutup sementara tempat wisata khususnya di Danau Ranau berdampak pada omset pedagang setempat.
Jebloknya penghasilan para pedagang dituturkan oleh salah seorang pedagang pakaian Boy (39) yang berdagang di wilayah Danau Ranau.
"Mencapai kisaran 80 persen. Karena kalau sekarang, Ranau sepi. Cuma ada beberapa pengunjung dari wilayah sekitar sini saja, pengunjung dari luar sama sekali tidak boleh masuk,"ujarnya, Minggu (3/1/2020).
Menurutnya, sebelumnya omzet yang didapat dalam satu hari bisa lebih dari Rp 1 juta, pada saat hari pertama awal Tahun 2020 lalu. Sebaliknya penghasilannya tahun baru saat ni tak lebih dari Rp 200 ribu.
"Pasca wisata Danau Ranau ditutup hanya menghasilkan omset Rp 150 ribu hingga Rp 200 ribu," katanya.
Terpisah, salah seroang pelaku usaha Sudirman (42) mengatakan momen hari besar, umumnya Tahun Baru dan hari besar lainnya merupakan saat ditunggu-tunggu pelaku usaha di sekitar objek wisata Danau Ranau.
Namun pemilik usaha Plaza Kuliner ditepian Danau Ranau tersebut mengaku memaklumi langkah Pemerintah menutup wisata untuk mengantisipasi penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19). Meskipun harus mengakibatkan perolehan omset tidak memuaskan.
"Semoga saja tutupnya tidak berlarut-larut karena pendapatan kita jadi sangat merosot,"tuturnya.
Sementara itu tim percepatan penanganan satgas Covid-19 OKU Selatan, Dony Agusta, SKM, MM
menjelaskan jika sampai saat ini penutupan wilayah destinasi wisata masih diberlakukan. Hingga waktu yang memungkinkan kembali wilayah tersebut dibuka.
"Belum tahu, waktunya sampai kapan. Tetapi kemungkinan besar hingga habis jeda waktu libur tahun baru 2021,"katanya.