Kasus Parodi Lagu Indonesia Raya
Pelajar SMP Tersangka Kasus Parodi Lagu Indonesia Raya, Tetangga Taunya Pendiam dan Jarang Bergaul
Sejumlah warga di salah satu dusun yang ada di Kecamatan Karang Tengah, Kabupaten Cianjur dibikin kaget akan tindak tanduk MDF (15).
SRIPOKU.COM - Sejumlah warga di salah satu dusun yang ada di Kecamatan Karang Tengah, Kabupaten Cianjur dibikin kaget akan tindak tanduk MDF (15).
Di saat usianya yang masih sangat muda, ditambah dengan status masih sebagai pelajar SMP, MDF dikenal sebagai sosok yang jarang bergaul.
Tiba-tiba saja, tepatnya di momen pergantian tahun, kediamannya didatangi sejumlah anggota polisi yang menyebut MDF sebagai tersangka parodi lagu Indonesia Raya.
Baca juga: Saat Itu dalam Keadaan Mabuk Katanya, TERNYATA INI Janji Gisel pada MYD Sebelum Rekam Video Syur
Seperti yang diketahui, heboh di YouTube video parodi lagu Indonesia Raya.
Tak hanya mengganti lirik dengan kalimat-kalimat hinaan, parodi ini juga mengganti lambang negara Republik Indonesia.
Perkara ini tidak hanya membuat bangsa Indonesia kebakarang jenggot, tetapi juga negara tetangga, Malaysia.
Pasalnya, ada berhembus kabar, pelaku parodi lagu Indonesia Raya merupakan warga Negeri Jiran tersebut.
Tetapi, setelah menjadi perbincangan banyak orang dan polisi dari kedua negara turun tangan menyelidiki kasus ini, terkuak pelaku ternyata adalah Warga Negara Indonesia.
Baca juga: Deretan Resolusi Berliana Staf Ahli DPR RI, Empat Besar Puteri Indonesia 2018: S1 Saya belum Kelar
Makin mengejutkan, karena seorang pelaku ternyata masih berstatuskan pelajar SMP.
MDF masih duduk di bangku kelas III Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Kepala Dusun setempat Agus Mulyadi membenarkan perihal penangkapan di sekitar wilayahnya.
Menurut Agus, selama ini MDF dikenal tertutup dan jarang berinteraksi dengan lingkungan sekitar.
Warga, kata dia, bahkan tak mengetahui persis keseharian MDF.
"Jarang bergaul dengan teman-teman sebayanya di sini," kata Agung.
Baca juga: 79 Personel Musirawas Naik Pangkat, Kapolres: Jangan Cepat Puas Terus Berkarya dan Mengabdi
Agus menuturkan, selama ini MDF masih tinggal dengan orangtua yang menjalankan usaha toko serba ada.