Berita Sriwijaya FC
Dilepas Manajemen, Striker Sriwijaya FC Sandrian: Kompetisi Gak Jelas. Pasrah Aja. Ini bikin STRES!
Imbas tidak jelasnya kompetisi Liga 2 membuat manajemen Sriwijaya FC mengambil kebijakan melepas para pemainnya
Penulis: Abdul Hafiz | Editor: Sudarwan
Laporan wartawan Sripoku.com, Abdul Hafiz
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Imbas tidak jelasnya kompetisi Liga 2 membuat manajemen Sriwijaya FC mengambil kebijakan melepas para pemainnya dengan tidak memperpanjang kontrak per 1 Januari 2021 ini.
Striker Sriwijaya FC Sandrian, salah seorang pemain Sriwijaya FC yang diumumkan dan dinyatakan dilepas dari bagian Sriwijaya FC mengaku pasrah dengan kondisi nasib yang memprihatinkan bagi dunia persepakbolaan saat ini.
Baca juga: Video Sriwijaya FC Kembali Lepas Empat Pemain, Kini Tersisa 21 Pemain Ini
"Pasrah aja karena kompetisi sampai sekarang gak jelas. Kita pemain hanya pasrah aja, tergantung dari mereka yang di atas.
Kepastian dari Polri gak ada. Ini bikin stres kita pemain bola," ungkap pemilik jersey nomor punggung 10 kepada Sripoku.com.
Sejak ditundanya kompetisi Liga Indonesia akibat dampak pandemi covid-19 virus corona pada laga perdana perdana (kick off) 15 Maret 2020 lalu, semua insan sepak bola berduka karena menggantungkan nasibnya dan senantiasa berdoa agar wabah segera berakhir serta kompetisi digulir kembali.
Baca juga: Kontrak Habis, Manajemen Sriwijaya FC Lepas Empat Pemain, Tersisa 25 Pemain Berikut Nama-namanya
"Saya pribadi berharap Liga ini berlanjut karena harapan kita cuma cari uang dari kaki dengan bermain sepakbola inilah," ucap mantan striker Persik Kediri ini.
Menyadiri keadaan memaksa seperti ini, pria kelahiran Palu (Sulteng) 5 November 1993 mengaku mau tak mau dirinya pun harus siap banting stir untuk mendapatkan penghasilan.
"Banting stir, kekasih saya buka usaha kecil melalui online. Pokoknya apa aja. Karena niat kita mau nikah. Kasihan kalau sampai gak jalan," ucap pesepakbola kelahiran Palu (Sulteng) 5 November 1993.
Sandrian sendiri mengaku pada malam pergantian tahun 31 Desember 2020 dirinya bersama keluarga dan calon istrinya kumpul di rumahnya di Taipa, Palu, Sulawesi Tengah.
"Kita hanya di rumah karena lagi zona merah. Bersama keluarga ada bapak, ibu, kekasih, sepupu, pokoknya keluarga kita ada makan-makan ikan bakar, bakso, bubur kacang ijo. Kita di sini dilarang main kembang api. Ya kita zikir," pungkasnya.
Baca juga: Kontraknya Disudahi Manajemen Sriwijaya FC, Ananto Sebut Ini Realita di Sepakbola
Sebagai pemain profesional, ia pun tetap menjaga stamina dengan melakukan latihan mandiri di masa libur tim.
"Latihan mandiri saya mulai hari Kamis sudah mulai latihan di Lapangan Kampung Taipa. Jaga kondisi, kompetisi berlanjut atau gaknya kita sudah siap;" ujar Sandrian.
Sandrian yang banyak pengalaman menjadi pemain Tarkam ini mengaku siap kembali latihan bareng tim jika Manajemen Sriwijaya FC kembali memperpanjang kontraknya.
"Kita pusing juga. Sebelum pulang kita sudah bicara. Masalahnya belum ada regulasi. Kita yang pasti tetap di Sriwijaya.