52 Kejahatan 3C Terjadi di Muratara Sepanjang 2020, Paling Banyak Curat

"Mari kita sama-sama menghilangkan anggapan buruk tentang daerah rawan, kita sudah punya Polres sendiri, bantu kami aparat kepolisian,"  pinta Kapolre

Editor: aminuddin
tribun sumsel
KAPOLRES : Kapolres Muratara AKBP Eko Sumaryanto didampingi Kasat Reskrim AKP Dedi Rahmad dan Kasat Lantas AKP Muhammad Sadeli. (SRIPOKU.COM/RAHMAT AIZULLAH) 

SRIPOKU.COM, MURATARA - Sebanyak 52  kejahatan 3C terjadi di Kabupaten Musi Rawas  Utara (Muratara) sepanjang tahun 2020.

Kejahatan 3C itu adalah curat (pencurian dengan pemberatan), curas (pencurian dengan kekerasan), dan curanmor (pencurian kendaraan bermotor).

"Dari 52 kasus 3C itu, sudah 46 kasus  diselesaikan," kata Kasat Reskrim Polres  Muratara, AKP Dedi Rahmad, Jumat (1/1/2021).

Sebanyak 52 kasus tersebut, kata dia, terhitung  sejak bulan Januari hingga Desember 2020.

Dedi menjabarkan, kejahatan curat terjadi  sebanyak 40 kasus dan sudah diselesaikan 35 kasus.

Kemudian kejahatan curas terjadi sebanyak 9  kasus dan sudah diselesaikan 8 kasus.

Sedangkan kejahatan curanmor terjadi 3  kasus dan sudah diselesaikan semua.

Kapolres Muratara, AKBP Eko Sumaryanto mengatakan, keamanan dan ketertiban masyarakat
(kamtibmas) di wilayah hukumnya kondusif.

"Situasi kamtibmas di Muratara selama setahun  2020 secara garis besar bisa dibilang kondusif," katanya.

Eko menyatakan, wilayah Muratara yang dulunya  dicap sebagai daerah rawan kriminalitas kini sudah aman.

"Muratara bukan lagi daerah rawan kejahatan,  ini harus kita sampaikan kepada masyarakat  luas," jelas Eko.

Ia mengharapkan dukungan masyarakat untuk  bersama-sama menghilangkan anggapan buruk
masyarakat luar tentang Kabupaten Muratara.

"Mari kita sama-sama menghilangkan anggapan buruk tentang daerah rawan, kita sudah punya
Polres sendiri, bantu kami aparat kepolisian,"  pintanya.

Menurut Eko, angka kriminalitas di Muratara  bisa terus menurun bila ada dukungan dan
kerjasama masyarakat.

"Kita kepolisian dibantu stakeholder terkait,  TNI, dan partisipasi masyarakat itu sendiri,
sehingga Muratara semakin aman," jelasnya.

Eko meyakini para penjahat yang dulunya sering  beraksi kini sudah sadar bahwa keamanan adalah
paling utama untuk memajukan suatu daerah.

Selain itu, para penjahat juga diyakini  meninggalkan kejahatan karena telah mendapat pekerjaan berkat dari pemekaran Kabupaten Muratara.

"Kesadaran mereka tumbuh dengan sendirinya,  bahwa mereka ingin maju, kemudian karena daerah
ini pemekaran tentu lapangan pekerjaan  bertambah," ujar Eko.

Ia menambahkan, guna menjamin keamanan wilayah,  Polres Muratara rutin melaksanakan kegiatan
razia cipta kondisi.

Selain itu, Polres juga gencar melakukan  patroli rutin terutama di sepanjang Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum).

"Kami rutin adakan razia cipta kondisi, patroli  dan sosialisasi kepada masyarakat, terutama di
sepanjang Jalinsum," kata Eko.

Sumber: Tribun Sumsel
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved