Pepatah 'Semut akan menggigit jika terus diinjak' dialami Preman Pasar, Terkapar Dihajar PKL

Begitupun yang dilakukan I (22) PKL di Tanah Abang yang kerap ditindas oleh AD (25), yang disebut sebagai Preman Pasar di kawasan tersebut.

Editor: Hendra Kusuma
Ist/handout
Ilustrasi polisi lakukan pengamanan: Pepatah 'Semut akan menggigit jika terus diinjak' dialami Preman Pasar, Terkapar Dihajar PKL 

Ditangkap di Banten dan Sukabumi

Polisi pun langsung memburu pelaku yang diketahui seorang PKL di kawasan Jembatan Tinggi, Jakarta Pusat.

Namun, kedua pelaku ternyata sudah lebih dulu kabur dari Jakarta usai peristiwa tersebut.

Sampai akhirnya pada Selasa (8/12/2020), I ditangkap di kawasan Pandeglang, Banten.

Kemudian, pada Minggu (13/12/2020), pelaku utama AO ditangkap di kawasan Sukabumi, Jawa Barat.

Saat diintrograsi, AO mengaku kesal hingga nekat menghujamkan badik di tubuh korban.

Dua Hari Sebelumnya Dipalak di Jembatan Tinggi

Sebab, dua hari sebelum kejadian, korban AD, sang Preman Pasar memalak AO yang sehari-hari bekerja sebagai PKL yang tengah berjualan di Jembatan Tinggi.

Keduanya sempat terlibat cekcok lantaran AO menolak memberikan uang Rp 50.000 kepada AD sebagai jasa keamanan.

"Karena motif kesal dan dendam itulah pelaku mencari korban dengan dibonceng oleh temannya.

Di situ pelaku sudah menyiapkan sebilah pisau untuk menusuk korban," ujar Singgih.

Berdasarkan hasil penyelidikan polisi, AD merupakan preman pasar tersebut.

Mantan Anggota Ormas

Disebut polisi, jika pelaku merupakan Preman Pasar yang kerap memalak pedagang dengan dalih jasa keamanan.

Namun, polisi memastikan bahwa AD tidak terafilisasi dengan ormas tertentu.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved