Berita Muratara
Berkat Bujukan Polisi, Pemblokiran Jalinsum di Muratara Batal, Warga & Perangkat Desa Bubarkan Diri
Anggota BPD dan perangkat desa di Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) batal memblokir Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum),
SRIPOKU.COM, MURATARA - Anggota BPD dan perangkat desa di Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) batal memblokir Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum), Selasa (22/12/2020).
Massa sudah berkumpul di jalur dua Kelurahan Muara Rupit, Kecamatan Rupit, tepatnya tak jauh dari simpang kantor DPRD Muratara.
Massa juga sudah menyiapkan ban mobil bekas.
Baca juga: Direktur Teknik Sriwijaya FC Ungkap Skenario Perekrutan Esteban Vizcarra, Sebut Hasil Evaluasi
Massa berkumpul di tengah jalan sehingga arus lalu lintas agak tersendat.
Pengendara baik dari arah Kota Lubuklinggau menuju provinsi Jambi maupun sebaliknya terpaksa melambatkan laju kendaraannya.
Aparat kepolisian dari Polres Muratara sigap mendatangi kerumunan massa. Polisi membujuk massa agar tidak memblokir Jalinsum karena akan mengganggu arus lalu lintas.
Setelah dibujuk polisi, para anggota BPD dan perangkat desa tersebut akhirnya membubarkan diri.
"Mereka kita bujuk, alhamdulillah mereka mengerti, mereka nurut," kata Kabag Ops Polres Muratara, Kompol Hendri.
Baca juga: Direktur Teknik Sriwijaya FC Ungkap Skenario Perekrutan Esteban Vizcarra, Sebut Hasil Evaluasi
Ketua Asosiasi BPD Nasional (Abpednas) Kabupaten Muratara, Nawawi mengatakan keinginan mereka untuk memblokir Jalinsum itu tidak direncanakan.
"Awalnya tidak ada niat, hari ini kami datang ke DPRD Muratara mau tanya kejelasan soal gaji kami, kami pikir selesai hari ini, ternyata belum ada kejelasan.
Kami pulang ke rumah tanpa kepastian, akhirnya teman-teman berniat mau nutup jalan biar masalah ini cepat selesai," kata Nawawi.
Setelah dibujuk polisi, kata Nawawi, dirinya bersama anggota BPD lainnya membubarkan diri.
Namun tak sampai di situ, Nawawi mengaku Rabu (23/12/2020) besok akan mendatangi kantor Bupati Muratara.
Baca juga: Tetangga Tengah Malam Mendadak Ada di Kamar, Ibu Muda Ini Menjerit, Warga Datang Mengepung
Mereka ingin memastikan bahwa Pemkab Muratara serius menyelesaikan masalah keterlambatan pembayaran gaji mereka selama tiga bulan terakhir.
"Besok kami akan datang lagi ke kantor Bupati, kantor BPKAD, kapan kejelasan gaji kami akan dibayar," ujarnya.