Polda Metro Jaya

Begini Kondisi Dua Polisi Disabet Pedang Saat Bubarkan Aksi-1812  

KONDISI dua anggota kepolisian yang terkena sabetan senjata taja,m saat membubarkan Aksi-1812, Jumat lalu, dikabarkan terus membaik.

Editor: Sutrisman Dinah
Tangkapan Layar Youtube Kompas TV
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus 

SRIPOKU.COM --- Kondisi terakhir dua anggota kepolisian yang terkena sabeta senjata tajam saat unjukrasa Aksi-1812 Jumat lalu, dikabarkan terus membaik.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan, sudah membaik.

"(Keduanya) Sudah kembali. Satu disabet tangannya kan, satu di punggungnya ketusuk," kata Yusri saat dikonfirmasi, Minggu (20/12/2020).

Yusri membantah apabila dikatakan bahwa kedua polisi tersebut dalam keadaan kritis. "Enggak. Yang bilang kritis, siapa?" kata Yusri Yunus.

Baca juga: Polisi Ciduk 455 Peserta Aksi 1812, 7 Diantaranya Ditahan Diduga Bawa Saja dan Narkoba

Baca juga: Polda Metro Jaya Buka Opsi Pidanakan Korlap Aksi 1812, Rizal Kobar : Surat Panggilan Belum Dapat

Sebelumnya, dua petugas kepolisian disebut terluka akibat sabetan senjata tajam saat bertugas mengamankan Aksi 1812 di kawasan Istana Negara, Jakarta Pusat, Jumat lalu.

Kedua polisi itu terluka diserang pengunjukrasa ketika berupaya membubarkan peserta aksi di depan Kantor Gubernur DKI Jakarta di Jl Medan Merdeka Selatan.

Sebelumnya diberitakan, kepolisian mengatakan bahwa dua anggotanya terluka serius terkena pedang yang dibawa pengunjukrasa.

Ketika itu, pengunjuk rasa  menuntut pembebasan pemimpin Front Pembela Islam Muhammad Rizieq Shihab (55) dan menuntut pengusutan tewasnya enam laskar FPI yang mengawal rombongan Rizieq Shihab dan keluarga Senin dinihari tanggal 7 Desember 2020 di jalan tol Jakarta-Cikam[ek, Jawa Barat.

Unjukrasa yang digelar di sejumlah titik itu, langsung dibubarkan petugas. Saat petugas berusaha membubarkan itu, diantara pengunjukrasa menyerang menggunakan pedang.

Tidak disebutkan identitas dua petugas mengalami luka sabetan senjata tajam.

"Sampai dengan saat ini yang tadi saja ada yang kena sabetan sajam (senjata tajam). Tusukan tapi tidak terlalu (parah) ya. Sabetan sajam (kepada) anggota pada saat dilakukan pembubaran di depan kantor Gubernur DKI Jakarta, ada dua anggota yang kena," kata Yusri Yunus, ketika ditemui sejumlah wartawan di kawasan Monas, Jakarta.

Menurut Yusri Yunus, polisi masih menyelidiki kasus dan pelaku. Sampai Jumat sore, polisi terus mendata melakukan pendataan dari orang-orang yang diamankan.

"Karena ini masih baru saja terjadi. Kita masih datakan. Kita akan sampaikan besok pagi saya akan rilis," kata Yusri.

Selain itu, aparat kepolisian menemukan 28 peserta aksi demo 1812 itu ternyata reaktif Covid-19. Kemudian. Yusri Yunus mengatakan, Polda Metro Jaya menemukan fakta tersebut peserta aksi enjalani rapid test antigen.

Mereka yang kedapatan reaktif Covid-19 pun diantarkan kepolisian ke RS Darurat Wisma Atlet Kemayoran. "Sampai saat sekarang ada 22 yang reaktif. Sekarang kita rujuk ke Wisma Atlet. Ini menandakan bisa jadi klaster di kerumunan," kata Yusri.

Halaman
12
Sumber:
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved