Memahami Perbedaan antara Rapid Test Antibodi, Rapid Test Antigen dan PCR

Ahli Mikrobiologi Sumsel, Prof Dr dr Yuwono M Biomed mengatakan bahwa ada beberapa perbedaan antara rapid test antibodi dengan rapid test antigen.

Editor: Azwir Ahmad
SRIPOKU.COM/MAYA CR
Prof Yuwono Ahli Mikrobiologi 

Laporan wartawan Sripoku.com, Maya Citra Rosa

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Rapid test antigen menjadi syarat untuk melakukan perjalanan di beberapa kota di Indonesia.

Penetapan tersebut mulai berlaku  Jumat 18 Desember 2020 hingga 8 Januari 2021  selama libur Natal dan Tahun baru (Nataru).

Ahli Mikrobiologi Sumsel, Prof Dr dr Yuwono M Biomed mengatakan bahwa ada beberapa perbedaan antara rapid test antibodi dengan rapid test antigen.

Berikut ini perbedaan dan kelemahan rapid test antibodi dan rapid test antigen, serta PCR.

1. Metode Rapid test Antibodi adalah memeriksa atau testing pada orang yang diduga tertular Covid-19 dengan darah sebagai bahan pemeriksaannya.

Selain itu, rapid test antibodi mendeteksi protein antibodi yang merupakan protein didalam tubuh manusia.

"Ada dua jenis antibodi, yaitu antibodi Immunoglobulin M (IgM) dan Immunoglobulin G (IgG)," ujarnya, Jumat (18/12/2020).

Hasil dalam pemeriksaan rapid test antibodi dengan hasil reaktif yang menunjukkan adanya antibodi, sedangkan non-reaktif berarti tidak adanya antibodi.

Kelemahan rapid test antibodi adalah menunjukkan negatif palsu yang artinya hasil non-reaktif padahal belum tentu pada
orang ini tidak ada antibodi.

2. Metode Rapid Test Antigen adalah pemeriksaan atau testing dengan pemeriksaan melalui swab hidung atau tenggorokan, yang mendeteksi protein antigen.

"Mendeteksi ada atau tidaknya antigen didalam tubuh, sedangkan antigen adalah protein virus," ujarnya.

Hasil pemeriksaan rapid test antigen bisa dapat menunjukkan hasil reaktif artinya orang yang diperiksa terpapar antigen virus.

Sedangkan hasil non-reaktif berarti orang tersebut tidak terpapar antigen virus.

"Kelemahannya rapid test antigen ini mendeteksi positif palsu," ujarnya.

Positif palsu artinya hasil reaktif padahal belum tentu yang
terdeteksi itu antigen virus, bisa jadi antigen kuman lainnya.

Halaman
12
Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved