Komnas HAM Periksa 25 Saksi Ungkap Titik Luka Tembak 6 Laskar FPI, Minta Kontribusi 3 Dokter Polri
Komnas HAM menyatakan, tewasnya 6 Laskar FPI ini memang masih memerlukan proses dan adanya opini publik yang juga harus dibuktikan kebenarannya
"Pasti. Salah satu kerja human rights investigation adalah menggunakan perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan. Oleh karenanya, jika kami butuhkan untuk memberikan semakin tebalnya keyakinan, ya kami pasti akan panggil ahli," katanya.
3. Diperlihatkan Foto Kondisi Jenazah 6 Laskar FPI
Choirul Anam pun mengatakan, pihaknya telah diperlihatkan foto jenazah enam Laskar FPI sebelum diautopsi oleh Tim Dokter Mabes Polri.
Bahkan, Anam mengatakan, jika foto tersebut ditunjukkan setelah pihaknya meminta kepada Tim Dokter Mabes Polri.
Selain itu, dia menilai, bahwa foto tersebut penting untuk mengetahui dengan jelas berapa jumlah lubang peluru pada jenazah dan kondisi asli jenazah.
Hal tersebut disampaikan Anam usai meminta keterangan terhadap Tim Dokter Mabes Polri di Kantor Komnas HAM RI Jakarta Pusat pada Kamis (17/12/2020)
"Kami ditunjukan foto pertama kali sebelum tindakan dan itu adalah posisi paling penting, sehingga memang ya itu menunjukkan originalitas. Kalau tadi tanya berapa jumlah lubangnya, di situlah kita mengetahui berapa lubang, bagaimana kondisi jenazahnya dan sebagainya," kata Anam.
Anam menegaskan Tim Dokter Mabes Polri memberikan keterangan yang cukup rinci dan terbuka terhadap pihaknya.
4. Periksa Titik-Titik Luka Tembak
Tim Dokter Mabes Polri juga telah menjelaskan terkait prosedur, proses, dan substansi autopsi yang dilakukan terhadap jenazah enam Laskar FPI tersebut.
"Kami mendapatkan cukup detil, ditunjukkan jenazahnya, dijelaskan bagaimana mereka melakukannya, terus juga yang menjadi titik-titik yang menjadi opini publik itu juga ditunjukkan. Karena kami juga mendapat berbagai informasi soal posisi jenazah, baik di posisi pertama maupun posisi terakhir, itu juga yang kami cek," kata Anam.
Anam mengatakan, pihaknya tidak bisa menyebutkan jumlah lubang peluru di tubuh tiap jenazah saat ini karena masih harus mengkonsolodasi data yang dimiliki pihaknya.
Data tersebut, kata Anam, didapatkan tidak hanya dari satu pihaknya."Kami bandingkan. Kami lihat, terus menjadi bahan kami untuk menyimpulkannya," kata Anam.
5. Minta Kontribusi Nyata Dokter Mabes Polri
Anam berharap keterangan yang diberikan Tim Dokter Mabes Polri dapat berkontribusi signifikan terhadap pengungkapan kasus tersebut.