RS Bhayangkara Palembang Berubah Jadi RS Polri M Hasan, Jenderal M Hasan Kapolri Pertama Asal Sumsel
Nama ini diambil dari nama Kapolri keenam yang merupakan asli putra daerah Sumsel yakni Jenderal Polisi M Hasan sebagai bentuk penghargaan
Penulis: Bayazir Al Rayhan | Editor: Welly Hadinata
Laporan wartawan Sripoku.com, Bayazir Al Rayhan
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Palembang berubah nama menjadi Rumah Sakit Polri M Hasan.
Nama ini diambil dari nama Kapolri keenam yang merupakan asli putra daerah Sumsel.
Dijelaskan Kapolda Sumsel, Irjen Pol Prof Eko Indra Heri saat peresmian gedung utama RS M Hasan, Rabu (16/12/2020) pemberian nama untuk rumah sakit Polri di Sumsel ini sebagai bentuk penghargaan serta kontribusi yang diberikan Jenderal Polisi M Hasan yang saat itu menjadi orang Sumatera pertama yang menjadi Kapolri pada masanya.
"Ini menjadi rumah sakit Polri terbesar di kawasan Sumatera dengan memiliki fasilitas yang lengkap. Selain itu juga didukung dengan sejumlah alat canggih untuk penanganan pasien," ujar Jenderal Bintang Dua, Rabu (16/12/2020).
Gedung utama yang baru diresmikan ini memiliki 200 tempat tidur serta sarana dan prasarana penunjang untuk dapat memberikan pelayanan terhadap pasien.
Tak hanya melayani pasien dari anggota Polri, namun RS M Hasan juga melayani masyarakat umum yang akan berobat baik rawat jalan maupun rawat inap.
Selain itu juga, RS M Hasan yang semula memiliki tipe tingkat III, saat ini tipenya dinaikkan menjadi rumah sakit tingkat II.
Pelayanan 70 persen hingga 90 persen menggunakan BPJS Kesehatan siapkan untuk semua kelas baik itu VVIP, VIP, Kelas 1, Kelas 2 hingga kelas 3.
Adapun alat canggih yang tersedia di RS Polri M Hasan diantaranya CT Scan, Laboratotum PCR, Sentral Medikolegal, ICU dengan ventilator lengkap dan Ruang oprasi sistem terbaru yakni SIRO atau sistem integrasi ruang operasi atau MOT yakni Modular Operating Sistem.
Alat medis canggih juga terus ditambah guna memberikan pelayanan maksimal kepada pasien yang datang.

Baca juga: Kapolda Sumsel Pecat 8 Personil Anggota Polri, Terlibat Narkoba hingga Pidana Penggelapan
Baca juga: Kapolda Sumsel Ucapakan Terima Kasih, Pilkada Serentak Berjalan Aman, Lancar, Damai dan Sehat
Baca juga: Kapolda Sumsel Beri Piagam Penghargaan Kepada Personel Berprestasi, Dan Pemenang HUT Korpri ke-49
Dilansir dari wikipedia, Jenderal Polisi M Hasan merupakan Kapolri ke-6 dengan masa jabatan 3 Oktober 1971 – 24 Juni 1974. Sebelumnya Kapolri dijabat Letnan Jenderal Polisi Hoegeng Imam Santoso.
Jenderal Polisi (Purn.) Drs. Mohamad Hasan (lahir di Muaradua Kabupaten OKU Selatan Sumsel, 20 Maret 1920 –meninggal di Jakarta, 23 Februari 2005 pada umur 84 tahun) adalah Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia pada tahun 1971–1974.
M. Hasan pernah menjadi anggota MPR dan Duta Besar Indonesia untuk Malaysia (1974-1978).
Ia juga telah menerima 17 bintang tanda jasa.
Ia meninggal dunia pada 23 Februari 2005 karena menderita sesak napas di RSPP dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan.
Beliau meninggalkan seorang istri, Nani Hasan (Nyi Rd Djumanten), sembilan anak, dua puluh empat orang cucu dan seorang cicit.