Pembuat Soal Ujian
Pembuat Soal Ujian "Anies Diejek Mega" Berbuntut Panjang, Diancam Laporan ke Polisi
Masalah seorang tenaga pendidik di Jakarta pembuat soal ujian "Anies Diejek Mega" berbuntut panjang.
Dia berniat melaporkan Sukirno atas nama Kader PDI-P karena merasa keberatan nama ketua umum partainya disebut dengan citra yang buruk.
"Saya atas nama kader PDI-P (akan melaporkan) karena itu menyebut nama ketua umum saya," kata Pras.
Tidak hanya mengancam Sukirno dengan jerat pidana, Pras juga sempat membentak-bentak Sukirno di depan forum rapat.
Dia meminta penjelasan kepada Sukirno mengapa bisa muncul nama Mega dan Anies dalam soal yang dia buat.
"Kenapa Bapak punya insting Pak Gubernur Anies dan Bu Mega. Apa yang di otak Bapak apa sih, buat soal seperti itu? Bapak kan seorang guru," kata Pras.
Disdik DKI Jakarta enggan berkomentar setelah rapat usai.
Kadisdik DKI Jakarta Nahdianah langsung keluar ruangan tanpa menghiraukan pertanyaan-pertanyaan dari wartawan.
Nahdianah hanya mengatakan tidak ada yang bisa dia komentari dan menunggu rekomendasi dari Komisi E DPRD DKI Jakarta.
"Tunggu rekomendasi," kata dia.
Kepala Sekolah SMPN 250 mengaku ada kesalahan Kepala Sekolah SMPN 250 Cipete Setiabudi menjelaskan, munculnya soal ujian sekolah yang memuat nama Anies dan Mega karena dibuat terburu-buru.
"Kami terburu-buru untuk waktu (pelaksanaan ujian) yang sudah ditentukan," ujar Setiabudi.
Setiabudi menjelaskan, sebenarnya tim telaah sudah dibentuk dari Aparatur Sipil Negara (ASN) yang bertugas di sekolah tersebut.
Dia mengakui, tim telaah tidak melakukan editing secara sempurna sehingga muncul soal-soal yang tidak diinginkan.
"Diedit beberapa soal saja sehingga kami terlewatkan itu," ucap Setiabudi.
Untuk itu, lanjut Setiabudi, keluarga besar SMP 250 meminta maaf kepada semua anggota Dewan yang hadir dalam rapat tersebut.