Virus Corona di Sumsel

Palembang Zona Merah Covid-19 Lagi, Prof Yuwono Ahli Mikrobiologi Sumsel Soroti Lambannya Hasil Swab

"Banyak kasus yang hasil swabnya itu keluar lebih dari tiga hari, padahal jika orang tersebut prioritas tinggi yang bisa saja meninggal dunia,".

Penulis: maya citra rosa | Editor: Refly Permana
Dokumen Sripoku.com
Swab test di Palembang Virus Corona beberapa waktu lalu. 

Laporan Sripoku.com, Maya Citra Rosa

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Kota Palembang kembali dinyatakan masuk zona merah Covid-19 dengan penambahan kasus secara kumulatif mencapai 4.521 orang, data per hari ini Kamis (10/12/2020).

Hal ini menunjukkan bahwa masih tidak optimalnya pemeriksaan PCR dan swab test yang mengakibatkan banyak kasus yang hasilnya keluar lebih dari tiga hari. 

Ahli Mikrobiologi Sumsel, Prof Dr dr Yuwono M Biomed, mengatakan hal tersebut membuat banyak kasus dengan prioritas tinggi menjadi tertunda, dan menjadikan angka konfirmasi dan meninggal dunia tidak stabil. 

Baca juga: Inilah 7 Wanita Dianugerahi Wajah Cantik Ternyata Seorang Nenek-Nenek, Bak Vampir di Kehidupan Nyata

"Banyak kasus yang hasil swabnya itu keluar lebih dari tiga hari, padahal jika orang tersebut prioritas tinggi yang bisa saja meninggal dunia, hasil swab test tersebut dapat menunjukkan meninggal dunia dengan Covid-19 atau tidak," ujarnya. 

Selain itu, Prof Yuwono tetap berpesan kepada masyarakat Sumsel, khususnya kota Palembang untuk tidak terlalu khawatir, dan utamakan tetap menjaga imunitas. 

Selanjutnya, jalankan memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak (3M) sebagaimana seperti kebiasaan sehari-hari. 

"Paling utama menjaga imunitas, protokol kesehatan 3M itu ya lakukan saja sudah seperti keseharian," ujarnya. 

Baca juga: Posko Siaga Bencana 24 Jam Disiapkan BPBD Pagaralam, Antisipasi Bencana dari Dampak Cuaca Ekstrim

Selain itu, saat ini pemerintah tidak lagi melarang acara atau kegiatan untuk diselenggarakan dalam keramaian, namun harus ada pemberitahuan jika ingin mengadakan keramaian. 

Oleh karena itu, jika tidak bisa melakukan swab test, dirinya meminta kepada masyarakat dalam mengadakan sebuah acara atau kegiatan, tetap pastikan semua orang yang berada di acara tersebut dalam keadaan sehat. 

Apabila orang yang mengadakan acara dalam keadaan sakit, lebih baik undur acara hingga dalam kondisi sehat. 

"Yang hadir dalam acara itu harus orang sehat, misalnya jika ada pengantin yang sakit, lebih baik undur acara nikahannya, tapi kalau tamu dan keluarga, lebih baik orang tersebut tidak ikut hadir," ujarnya. 

Baca juga: Chord Lagu Pergi Hilang dan Lupakan - Remember of Today, Lengkap Lirik, Jangan Pernah Kembali

Prof Yuwono juga meminta kepada pemerintah Sumsel untuk tidak boleh berhenti dan lebih gencar melakukan sosialisasi pencegahan penularan Covid-19.

"Tetap optimis lakukan yang terbaik, gencar lakukan sosialisasi dan menyediakan sarana prasarana cuci tangan dan lain sebagainya," ujarnya. 

Kota Palembang kembali masuk dalam zona merah Covid-19.

Hal ini diungkapkan Kepala Seksi Survei dan Imunisasi Dinas Kesehatan Sumsel Yusri, Kamis (10/12/2020).

"Ya sesuai dengan informasi yang di publish pada laman BNPB memang Palembang kembali status zona merah.

Seperti kita tahu, sekarang aktivitas/mobilitas masyarakat cenderung meningkat seperti terlihat ketika banyak hajatan ataupun kegiatan lainnya yang berpotensi menimbulkan keramaian/kerumunan," jelasnya, Kamis (10/12/2020)

Di sisi lain, Perhitungan untuk perkembangan kasus Covid-19 tersebut di-update perminggu.

Dilihat dari pertambahan jumlah kasus terkonfirmasi positif dalam sepekan terakhir.

"Jumlah kasus terkonfirmasi positif di Palembang bertambah begitu juga dengan angka kasus kematiannya. Sehingga dengan begitu maka status zona tersebut juga akan bergeser ke Merah. Begitupula sebaliknya, Kalau angka kasus berkurang maka bisa saja ke zona oranye, kuning atau hijau," katanya.

Baca juga: Saya dan Fadhil Positif Coid: Unggahan Ustaz Yusuf Mansur Banjir Pujian Netizen: Mohon Didoakan

Baca juga: Ini Sosok Istri Arya Saloka Berdarah Blasteran, Putri Anne Ceritakan Jadi Mualaf Depan Ustaz Maulana

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Palembang, pada 9 Desember 2020 kasus positif Covid-19 bertambah sebanyak 24 kasus menjadi 4.473 dan kematian bertambah 1 orang.

Sehari sebelumnya, tepat tanggal 8 Desember penambahan kasus sebanyak 44 kasus.

Bahkan, per 10 Desember 2020 penambahan kasus positif naik sebanyak 48 kasus menjadi 4.521 dan meninggal bertambah dua kasus menjadi 251 orang.

Angka pasien sembuh menjadi naik 37 kasus.

Yusri mengungkapkan, penyebaran Covid-19 sangat riskan terjadi terutama di area restoran/tempat makan.

Mengingat selama proses tersebut masker akan dilepas dan duduk berdekatan.

Hampir 80 persen dari total kasus Covid-19 yang terjadi merupakan mereka yang tidak memiliki gejala sehingga sangat sulit untuk dideteksi dan perlu test swab untuk memastikannya.

Baca juga: Habib Rizieq Dicekal ke Luar Negeri, Kini tak Bisa Pergi ke Saudi dan Terancam 6 Tahun Penjara

"Kalau kepatuhan pakai masker ketika aktifitas memang cukup baik, tapi ketika makan masker dibuka dan satu antar lainnya tidak ada jarak.

Baca juga: Melisha Sidabutar Nangis Pengen Pulang Saat di Indonesian Idol, Akui Kecapekan: Teriak Subuh-subuh

Saya harap semua restoran ataupun lokasi hajatan memperhatikan protokol kesehatan sebagai kunci untuk mencegah penyebaran covid-19," jelasnya.

Menurutnya, dalam penanganan kasus Covid-19 ada dua sisi yang menjadi pertimbangan.

Pertama, bagaimana efektifitas penerapan protokol kesehatan dan pemulihan ekonomi.

"Sebenarnya tidak ada larangan untuk beraktifitas ataupun menyelenggarakan hajatan tapi yang menjadi catatan, prokesnya diterapkan secara benar atau tidak.

Kunci untuk menekan angka kasus penyebaran Covid-19 hanya pada penerapan protokol kesehatan sebelum vaksinasi dilakukan," tegasnya.

Sementara, untuk kasus suspek juga bertambah. Menurut Jubir Dinkes Kota Palembang, Yudhi Setiawan mengatakan, ada beberapa alasan yang membuat bertambahnya kasus suspek.

Baca juga: Habib Rizieq Shihab: Kami Tidak akan Biarkan Mereka Tidur Tenang!

Pertama, karena Makin banyaknya jumlah orang yang dilakukan test, karena kesadaran masyarakat untuk datang ke fasilitas kesehatan sudah cukup baik.

Baca juga: Upik Cewek Kurir Narkoba Lintas Provinsi Dituntut Jaksa Penjara 16 Tahun, Menangis Minta Ampun

"Atau makin banyak masyarakat yang abai terhadap protokol kesehatan pencegahan covid-19.

Sehingga orang yang bergejala Covid-19 juga makin banyak. Kemudian Tracing, test dan treatment petugas kesehatan sudah semakin baik. Untuk hasil tes Covid-19 nya negatif tidak perlu lagi isoman," jelasnya.

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved