Berita Palembang

Kunci Kekompakan Masyarakat Sumsel Meski Punya Beragam Budaya

"Wong kito (masyarakat Sumsel) memiliki toleransi dalam kehidupan sesama umat beragama yang baik. Tidak mudah terprovokasi,"

Editor: Refly Permana
tribunsumsel.com/linda
Suasana kegiatan Diskusi Kelompok Terpumpun Pemberdayaan Komunitas dalam Rangka Pembinaan Ideologi Pancasila di Provinsi Sumsel di Hotel Aryaduta, Selasa (8/12/2020). 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Drs Muhammad Fauzi M, Si dari Kesbangpol Sumsel saat Diskusi Kelompok Terpumpun Pemberdayaan Komunitas dalam Rangka Pembinaan Ideologi Pancasila di Provinsi Sumsel mengatakan masyarakat Sumsel memiliki semangat saling menghormati dan menghargai perbedaan.

Meski Sumatera Selatan memiliki 17 Kabupaten/Kota dengan aneka suku, agama, bahasa, adat istiadat, seni dan budaya lokal, situasi dan kondisi kehidupan masyarakat di Sumsel senantiasa rukun dan damai.

"Wong kito (masyarakat Sumsel) memiliki toleransi dalam kehidupan sesama umat beragama yang baik. Tidak mudah terprovokasi dan selalu mewaspadai kemungkinan buruk yang dapat menimbulkan konflik sosial," kata Fauzi, Selasa (8/12/2020).

Baca juga: Mengenal Gambo Kain Khas Musi Banyuasin, Dipakai Ketua DPR-RI Puan Maharani Saat Rayakan Hari Ibu

Menurutnya, Sumsel juga mendapatkan predikat  zero konflik.

Selain itu peran tokoh masyarakat dari suku dan tokoh agama sangat berperan dalam memelihara dan menjaga kerukunan suku dan umat beragama.

"Kita juga ada forum kemitraan antara Pemerintah dan Masyarakat melalui Kesbangpol seperti forum pembauran kebangsaan (FPK), forum kerukunan umat beragama (FKUB), dan lain-lain," katanya.

Sementara itu Direktur Hubungan Antar Lembaga dan Kerjasama Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Republik Indonesia (RI) Elfira Herawati Siregar, SP, MM mengatakan, BPIP diberikan mandat untuk melakukan pembinaan ideologi pancasila secara nasional. 

Baca juga: Detik-detik Jelang Pilkada 2020 Ogan Ilir, Seorang Warga Kepergok Bawa Uang Rp 100 Ribu 10 Lembar

"Dalam melakukan itu tidak hanya kerjasama dengan pemerintah tetapi juga dengan masyarakat. Masyarakat kan berkumpul dengan berbagai kelompok dan organisasi. Maka kita ajak bermitra untuk penguatan kelembagaan," kata Elfira. 

Ia mengatakan, bahwa BPIP belum ada kantor di daerah. Maka dengan kemitraan ini memberikan kemudahan untuk meningkatkan efektivitas pembinaan ideologi sampai akar rumpun. 

Masyarakat harus menjadi aktor juga dalam pembinaan ideologi.

Kita harus mengandalkan kekuatan sosial pada masyarakat, apalagi banyak kelompok yang dibentuk masyarakat seperti, ormas, kelompok usaha, jurnalis dan lain-lain. Maka ini kekuatannya banyak," ungkapnya.

Seperti hari ini diskusi ini dihadiri dari berbagai komunitas, organisasi maupun forum. 

Sumber: Tribun Sumsel
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved