Sekilas Sama, Ternyata Inilah yang Membedakan Cendol dan Dawet, Jangan Tertukar!
Keduanya sama-sama dihidangkan dengan larutan gula merah sebagai pemanis dan diguyur dengan santan cair.Namun ada beberapa perbedaan cendol dan dawet
Sementara itu, dawet umumnya dibuat dari hunkwe dan tepung beras saja. Namun, biasanya dawet merupakan rebusan tepung beras.
2. Daerah penyebaran
Sejarawan Kuliner, Fadly Rahman juga mengatakan cendol dan dawet secara historis sama. Namun daerah penyebarannya saja yang berbeda.
"Cendol dan dawet historisnya sama cuma penyebarannya saja berbeda," kata Fadly.
Sebutan cendol dekat dengan masyarakat Jawa Barat. Sementara dawet merupakan sebutan di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Namun Fadly menekanan, secara rasa dan wujud dari cendol maupun dawet itu tidak ada bedanya.
Baca juga: Sudah Dianggap Adik, Dimas Ahmad Malu Sendiri Dapat Kado Mahal dari Nagita Slavina:Ga Usah Peluk Gue
Baca juga: Cara Penulisan Innaa Lillahi Wa Innaa Ilaihi Roojiun yang Benar, Bukan Hanya untuk Orang Meninggal
Cendol dan dawet juga menyebar ke negara-negara lain seperti Singapura, Malaysia, hingga Thailand.
Namun dawet diduga kuat berasal dari Indonesia. Hal itu dibuktikan dengan maraknya dawet di wilayah pedesaan tempo dulu sampai detik ini.
Dawet sendiri produk pedesaan agraris. Sebab dawet terbuat dari tepung beras.
Salah satu ragam dawet yang terkenal adalah dawet asal dari Banyumas dan Banjanegara.
Awalnya, orang-orang Banjarnegara dan Banyumas membuat dawet di daerah mereka. Pada perkembangannya kemudian dawet versi kedua daerah ini menyebar luas.

Seperti dikutip dari sebuah artikel di Harian Kompas, keterkenalan dawet ayu awalnya masih di seputar Banyumas.
Namun, belakangan pada tahun 2.000-an dawet ayu khas Banjarnegara bisa ditemukan di Medan, Bali, Lombok, bahkan di depan sebuah mal di Abepura, Papua.
Persebaran dawet ayu juga didorong adanya mobilisasi massa yang terjadi pada tahun 1980-an.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Apa Bedanya Cendol dan Dawet?",