Ini Yang Harus Dilakukan Pemerintah Sebelum Melakukan Proses Belajar Tatap Muka Januari 2021

Kebijakan pemerintah untuk kembali menggelar sekolah tatap muka mendapat berbagai tanggapan dari masyarakat.

Editor: adi kurniawan
ANTARA/arif
WIFI GRATIS-Sejumlah siswa SMP belajar secara daring saat peluncuran WiFi Publik dan Pedoman Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) Kota Bogor di Kampung Bubulak RT 04/16, Kelurahan Tegal Gundil, Kota Bogor, Jawa Barat, Senin (21/9/2020). 

“Hal-hal inilah kita minta kesiapan semua daerah ketika akan membuka sekolah tatap muka,” tegas dokter Aman.

Dari perhitungan Warta Kota, Tes PCR/Swab membutuhkan biaya yang tidak murah. Untuk satu tes swab diperlukan biaya Rp 900.000.

Sedangkan rapid tes walaupun lebih murah Rp 150.000 namun akurasinya kurang. Sehingga disarankan tes swab. Saat ini dari 90 juta anak-anak 60 juta diantaranya anak sekolah.

Bila 60 juta anak sekolah di tes swab dibutuhkan dana Rp 5,4 triliun. Belum lagi bila ada kasus positif di satu sekolah, maka sekolah itupun harus di tes swab lagi seluruhnya.

“Pastikan anak-anak sudah dites PCR dengan hasil negative bukan rapid ketika mulai sekolah. Bangsa yang besar adalah bangsa yang bisa melindungi anak-anak agar selamat di masa pnademi ini,” katanya.

Sikap IDAI sekolah tatap muka januari 2021

Dokter Aman mengatakan, mengenai keputusan Pemerintah membuka sekolah tatap muka pada Januari 2021, tepat atau tidak bukan ranah IDAI.

Namun, IDAI siap memberikan rekomendasi tergantung wilayahnya. Situasi di Indonesia yang luas ada ketidaksamaan situasi. Sehingga perlu dicermati tiap wilayah. Ada daerah yang sangat taat menjalankan protokol kesehatan, ada yang terisolir, ada wilayah yang punya fasilitas kesehatan ada yang tidak ada. Sangat beragam.

“Sekolah paling belakang untuk dibuka, sementara pasar, pusat perbelanjaan, restoran, kantor sudah dibuka lebih dulu, tapi kantor masih ada WFH (work from home). Walaupun sudah dibuka, sejak awal anak-anak tidak dianjurkan ke tempat umum apalagi ke pusat perbelanjaan,” kata dokter Aman. Hal ini untuk menghindari lamanya kontak di kerumunan.

Kesehatan mental akibat PJJ

Terkait yang pro untuk segera sekolah tatap muka, yang dikedepankan adalah orangtua dan anak lebih stress ketika melakukan PJJ.

Menurut Aman, seringkali pertimbangan untuk sekolah tatap muka karena anak-anak dianggap lebih stress PJJ. Padahal ada penelitian tingkat stress anak lebih besar bukan saat pandemi.

“Ada penelitan maaf belum dipublikasi, ternyata anak-anak yang stress saat pandemi lebih kecil dibandingkan bukan saat pandemi,” katanya.

Dari data itu, pengurus pusat IDAI masih memandang PJJ masih lebih aman di tengah pandemic saat ini.

Berikut beberapa pernyataan pendapat IDAI mengenai transisi pembelajaran tatap muka:

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved