Pengejaran Kelompok Ali Kalora

Soal Rekrut Anggota, Ali Kalora Tak Sekuat Santoso Tapi Pentolan MIT Poso Ini Disukai ISIS Filipina

Inilah perbedaan Ali Kalora dan Santoso, dua pimpinan teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) yang kerap melakukan teror

Editor: Wiedarto
kolase foto surya.co.id/tribunnews.com
Presiden Jokowi sudah berikan perintah tegas untuk tumpas MIT pimpinan Ali Kalora, Senin (30/11/2020). Hanya ada dua pilihan Ali Kalora cs, yakni menyerah atau mati. Saat ini, pasukan Kostrad, Marinir, Tontaikam dan Satgas Tinombala mengepungnya. 

Pada April 2020, seorang petani menjadi korban.

Aksi itu direkam oleh kelompok Ali Kalora dan disebarkan ke kelompok jihadis di Indonesia dan luar negeri.

Tujuannya untuk memberitahu kelompok teror di luar negeri tentang keberadaan mereka "dengan harapan akan mendapat bantuan logistik".

"Dan sebagai bukti mereka tetap setia kepada ISIS (kelompok yang menamakan diri Negara Islam).

"Karena itu baginya, tidak ada jalan lain selain menyiapkan pasukan khusus.

"Ini bukan kelompok yang bisa digalang dengan lunak. Mereka ini prinsipnya membunuh atau terbunuh. Dialog juga tidak bisa."

Dengan fakta ini, dia menyarankan pemerintah beserta aparat keamanan agar menggunakan strategi baru untuk menangkap Ali Kalora.

Kenapa Tak Kunjung Ditangkap?

Berdasarkan pengamatan RIdlwan Habib, Operasi Tinombala telah berjalan hampir lima tahun tetapi belum berhasil menangkap pimpinan Mujahidin Indonesia Timur tersebut.

Padahal berbagai cara sudah dilakukan.

"Pernah coba pakai thermal drone untuk memotret suhu panas tubuh. Ternyata ada kekeliruan. Karena suhu tubuh manusia mirip dengan mamalia seperti kera atau monyet, sehingga ketika mau menyerang dan didekati ternyata segerombolan monyet besar," ujar Ridlwan Habib kepada BBC News Indonesia, Minggu (29/11/2020).

"Pernah dicoba pakai drone detector untuk mendeteksi gerak. Ternyata salah deteksi lagi," sambungnya.

Selain itu, kelompok tersebut juga tidak menggunakan telepon genggam untuk saling berkomunikasi sehingga sulit dilacak.

Di bagian lain, Kepala BNPT Komjen Boy Rafli Amar dalam Sapa Indonesia Pagi di Kompas TV, Selasa (1/12/2020) mengatakan Ali Kalora selama ini bergerak di sekitar lereng Pegunungan Biru.

Mereka kerap berpindah satu sama lain dari lereng pegunungan sisi utara ke selatan.

Halaman
1234
Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved