news

FAKTA TERKINI, Dokumen Pembunuhan Ilmuwan Nuklir Iran Bocor: Dieksekusi 12 Sniper Mossad Israel

Sebuah dokumen dengan detail yang luar dari plot rumit untuk membunuh ilmuwan nuklir top Iran, Mohsen Fakhrizadeh (59), bocor

Editor: Wiedarto
(IRIB NEWS AGENCY / AFP))
Mobil yang dikendarai ilmuwan nuklir Iran Mohsen Fakhrizadeh rusak parah setelah diserang di dekat ibu kota Teheran. 

SRIPOKU.COM, TEHERAN-Sebuah dokumen dengan detail yang luar dari plot rumit untuk membunuh ilmuwan nuklir top Iran, Mohsen Fakhrizadeh (59), bocor.

Dokumen itu, belum diketahui apakah valid atau tidak, mengurai detail lengkap dan terperinci tentang rencana pembunuhan ahli nuklir terkemuka Iran tersebut, yang disebut dilakukan oleh Dinas Rahasia Israel, Mossad, Daily Mail melaporkan, Senin (30/11/2020).

Fakhrizadeh yang dijuluki Bapak Program Bom Iran, ditembak mati di dalam mobilnya oleh 12 pembunuh yang sangat terlatih menyusul ledakan di Kota Absard, 80 km sebelah timur Teheran.

Bom ini diduga masih rangkaian dari plot pembunuhan Fakhrizadeh.

Para pembunuh, termasuk sepasang penembak jitu, merupakan bagian dari kelompok komplotan 62 orang.

50 orang sisanya bertanggung jawab atas dukungan logistik.

Detail luar biasa tentang momen terakhir Fakhrizadeh telah diungkap oleh jurnalis Iran Mohamad Ahwaze yang mengklaim telah menerima informasi yang bocor dari otoritas negara.

Kematian Fakhrizadeh membuat ketegangan di kawasan itu meroket karena Iran berulang kali menyalahkan badan intelijen nasional Israel, Mossad, atas pembunuhan itu.

Iran mengatakan Mohsen Fakhrizadeh , salah satu ilmuwan nuklir paling terkemuka, tewas dalam serangan terhadap mobilnya di luar Teheran yang dituduh musuh bebuyutan Israel berada di belakang.

Sejumlah tokoh terkemuka Iran bersumpah akan membalas dendam terhadap serangan itu.

Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei, yang memiliki keputusan akhir tentang semua masalah negara, kemarin mengatakan prioritas pertama Iran setelah pembunuhan itu adalah hukuman definitif bagi para pelaku dan

Namun, Khamenei tidak menjelaskan lebih lanjut.

Dan, dalam intervensi yang berisiko memperburuk konflik, mantan kepala Badan Intelijen Pusat AS menyebut pembunuhan itu sebagai tindakan kriminal' dan mencapnya sangat sembrono.

John Brennan - yang merupakan direktur CIA dari 2013 hingga 2017 di bawah Presiden Barack Obama - mengatakan dia tidak tahu siapa yang harus disalahkan atas pembunuhan Fakhrizadeh tetapi mengatakan itu berisiko pembalasan mematikan dan babak baru konflik regional.

Seorang pejabat Amerika dan dua pejabat intelijen lainnya juga mengatakan kepada New York Times bahwa Israel berada di balik serangan itu.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved