Pencegahan Covid 19

UPDATE: Habib Rizieq Tinggalkan RS Ummi Bogor, Pengelola Rumah Sakit Tak Bertanggung Jawab

Habib Rizieq (55) dikabarkan kabur dari RS Ummi, Bogor (Jawa Barat). Pihak rumah sakit menyatakan tidak bertanggung jawa bila pulang paksa.

Editor: Sutrisman Dinah
Wartakota
Habib Rizieq dirawat di RS Ummi, Bogor, Jawa Barat 
 
 

Kepala Polresta Bogor Kota Kombes Hendri Fiuser mengatakan, Rizieq sudah tidak berada di RS Ummi sejak Sabtu malam. 

Menurut informasi, Habib Rizieq meninggalkan RS Ummi melalui pintu belakang, diduga melalui gedung obat RS Ummi. Petugas keamanan di rumah sakit tidak mengetahui kendaraan apa yang digunakan Habib Rizieq ketika meninggalkan rumah sakit.

Pihak RS Ummi bersikap tertutup terhadap kepastian keberadaan Rizieq setelah meninggalkan rumah sakit. 

Direktur Utama RS Ummi Andi Taat mengatakan, pihaknya tidak bertanggung jawab atas dampak yang terjadi jika Habib Rizieq memilih pulang "paksa".

"Oleh karenanya, pasien bersedia menandatangani dokumen bahwa kepulangan sepenuhnya atas kemauan pasien dan keluarga. Istilah di rumah sakit kejadian tersebut merupakan pulang atas permintaan sendiri, bukan RS yang memulangkan," kata Andi Tata dalam keterangan tertulis.

Sementara itu, sampai Sabtu malam, dikabarkan Habib Rizieq sempat berkirim surat kepada Walikota Bogor Bima Arya, penjelasan terkait tes usap (swab test) dalam rangka protokol kesehatan masa pandemi Covid-19.  
Menurut Bima Arya, selama ini Habib Rizieq masuk ke dalam kategori orang dalam pemantauan (ODP) karena pernah melakukan kontak erat dengan orang yang terjangkit Covid-19.

Meski begitu, Habib Rizieq Shihab menolak melakukan swab test dengan Satgas Covid-19 Kota Bogor.

Namun demikian, Habib Rizieq Shihab justru melakukan swab test secara diam-diam.

"Setelah jumatan saya mendapatkan info bahwa habib telah dilakukan swab tes tanpa mengabari kami (Satgas Covid-19) kemudian saya komunikasi langsung dengan dr Andi dan disampaikan beliau, beliau juga tidak tau," kata Bima Arya.

Diketahui sebelumnya, Kuasa Hukum Front Pembela Islam (FPI) Aziz Yanuar menegaskan bahwa pimpinan mereka, Rizieq Shihab, sudah mempunyai tim sendiri untuk melakukan swab test atau tes usap Covid-19.

Oleh karena itu, ia meminta polisi beserta pemerintah provinsi DKI Jakarta tak perlu mengistimewakan Rizieq dengan menawari tes usap.

"Untuk swab dan lain-lain itu kami ada tim dari HILMI dan MER-C, jadi pemerintah tidak perlu repot dan mengistimewakan HRS (Rizieq) dan FPI," kata Aziz kepada Kompas.com, Senin (23/11/2020).

Bima Arya bahkan meradang ketika tim swab Habib Rizieq Shihab datang secara kucing-kucingan ke RS Ummi.

"Rumah sakit kan punya sistem tamu yang datang prosedurnnya bagaimana bisa terjadi diswab tapi tidak diketahui orang.

Saya, pak kapolres, pak dandim ketika masuk saja dicek satu satu, masa tim swab enggak ketahuan masuk kesini, jangan-jangan enggak pakai APD," kata Bima malam tadi saat mendatangi RS Ummi.

"Kalau swab harus jelas lembaganya timnya, kita harus pastikan itu dan pihak rumah sakit tadi siang kami lihat kecolongan itu kami tegur dan kami minta kedepan terbuka bekerjasama kalau enggak bisa kena pasal, enggak ngalangin,

saya minta saya tegur keras koperatif demi semuanya bagi kami penting kesehatan habib penting keseehatan yang bekerja disini juga penting ini warga Bogor dan taat aturan juga penting," katanya.

tribunnews
Rumah Sakit Ummi, Bogor (Jawa Barat) 
(TribunnewsBogor.com/Lingga Arvian Nugroho)

Bima Arya masih terus mengupayakan untuk mengetahui hasil swab test Habib Rizieq Shihab.

Namun yang didapat Bima Arya bukan hasil swab test, justru surat dari Habib Rizieq Shihab.

"kami sedang menunggu hasil itu tetapi yang kami dapat justru surat yang ditandangangi Habib Rizieq serta beberapa saksi," kata Bima Arya dikutip TribunnewsBogor.com dari TvOne.

Dalam surat tersebut, kata Bima Arya, Habib Rizieq Shihab tak mengizinkan hasil swabnya diumumkan ke publik.

"Yang menyatakan tidak mengizinkan siapapun untuk membuka informasi tentang hasil swab,

jadi yang kami terima bukan hasil lab tapi surat dari Habib Rizieq bahwa Habib Rizieq tidak mengizinkan hasil swabnya dibuka," kata Bima Arya.

Bima Arya mengatakan, hasil medis memang sepenuhnya menjadi hak pasien.

Meski begitu, Bima Arya menekankan yang diperlukan adalah koordinasi.

"Hasil medis sepenuhnya privasi pasien, kami sangat paham etika kedokterannya begitu,

tetap dalam rangka mengatasi Covid ini yang diperlukan adalah kordinasi, apapun hasilnya itu menjadi lanadasan kordinasi,

untuk diumumkan atau tidak itu kewenangan pasien begitu yah, tetapi yang kami minta agar berkordinasia saja," kata Bima Arya.

Menurut Bima Arya, bila memang hasilnya negatif berarti Habib Rizieq Shihab hanya perlu istirahat.

Lain halnya bila ternyata hasil swab test Habib Rizieq Shihab positif Covid-19.

Maka itulah, kata Bima Arya, penting melakukan kordinasi, baik dari pihak RS Ummi maupun Habib Rizieq Shihab.

"Setelah kordinasi kita kan bisa tentukan landasan, kalau negatif ya Alhamdulillah yang diperlukan barangkali istirahat saja, tetapi kalau positif tentu ada langkah yang memerlukan atensi khusus," kata Bima Arya.

________________________________

Sumber: tribunnewsbogor.com, https://bogor.tribunnews.com/2020/11/28/habib-rizieq-shihab-kirim-surat-ke-bima-arya-isinya-soal-hasil-swab-test-kami-sangat-paham?page=all

Sumber:
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved