news

Tak Punya Rumah di Solo, Ricky Yacobi Numpang Menikah di Rumah Lurah: Merumput di Negeri Sakura

Mantan pemain Arseto Solo itu mengalami serangan jantung saat main di sebuah laga eksibisi sepakbola di Lapangan Se

Editor: Wiedarto
DOKUMENTASI TRIBUNSOLO.COM handout dari Hari Purnomo.
Ricky Yacobi saat menikah di Solo. Pemain sukses baik di Arseto Solo maupun Timnas Indonesia. 

SRIPOKU.COM-Legenda sepakbola Indonesia, Ricky Yacob, atau Ricky Yacobi, tutup usia, Sabtu (21/11/2020).

Mantan pemain Arseto Solo itu mengalami serangan jantung saat main di sebuah laga eksibisi sepakbola di Lapangan Senayan, Sabtu pagi.

Nyawa Ricky tak bisa tertolong dan wafat di Rumah Sakit Mintoharjo, Jakarta.

Sebagai mantan pemain Arseto Solo, Ricky sudah barang pasti punya segudang kisah saat di Solo.

Kisah Ricky ini disampaikan oleh Hari Purnomo, yang saat ini menjabat sebagai Manajer Persis Solo.

Hari mengenal Ricky, yang asli Medan itu, sangat dekat, bahkan sudah ia anggap sebagai kerabat sendiri.

Menurut Hari, Ricky adalah sosok yang rendah hati meski karirnya sudah gemerlap.

Perkenalannya dengan Ricky pun diwarnai kisah kenangan yang tak terlupakan.

Bahkan, Ricky berutang budi pada keluarga Hari, saat melangsungkan pernikahan.

Saat itu, Ricky yang masih berseragam Arseto Solo ingin melangsungkan pernikahan dengan pujaan hatinya.

Lantaran Ricky perantau asal Medan dan terkendala tempat, ia lantas dibantu oleh ayah Hari Purnomo yang saat itu menjadi Lurah.

Pernikahan Ricky dengan istrinya pun berlangsung di rumah ayah Hari Purnomo, di Sukoharjo, Jawa Tengah.

"Yang menikahkan Ricky, ya bapak saya. Tempatnya juga di rumah bapak saya," ungkap Hari.

"Saat itulah kami semakin akrab, setiap Ricky main saya selalu menonton, selalu dan tak pernah absen," imbuhnya.

Kedekatannya pun langgeng, sampai Ricky dinyatakan tutup usia.

"Kami selalu kontak kontakan, setiap Ricky main ke Solo selalu mampir di rumah saya," paparnya.

Tak hanya itu, barang bersejarah Ricky saat membela panji Timnas Indonesia di ajang Sea Games Seoul 1986 diberikan cuma cuma pada Hari.

"Semua atribut saat dia main di Asian Games 1986, mulai dari training sampai baju diberikan ke saya," aku dia.

Bahkan, anak Hari yang saat ini menginjak remaja diberi wejangan khusus oleh Ricky.

"Waktu itu Ricky bilang ke anak saya, Ridwan kalau kamu pengin menjadi pemain sepakbola, semua perlengkapannya tinggal minta ke Om Ricky," begitu ucap Hari menirukan pesan Ricky.

Disebutkan oleh Hari, jika hal tersebut sebagai bentuk balas budi antara Ricky dengan keluarga Hari.

"Semoga amal ibadahnya diterima disisiNya," harap dia.

Mengenang perjalanan karier Ricky Yacobi di Liga Jepang

Ricky Yacobi merupakan pesepak bola nasional pertama yang merumput di Liga Jepang atau J-League.

Dia berkarier di Liga Jepang bersama Matsushita Electric FC, klub yang merupakan cikal bakal terbentuknya Gamba Osaka.

Ricky Yacobi direkrut Matsushita Electric FC pada 1988, menyusul penampilan apik bersama Arseto Solo dan timnas Indonesia di Asian Games 1986.

Namun, perjalanan karier Ricky Yacobi bersama Matsushita tidak berlangsung lama.

Berdasarkan pemberitaan Tribunnews, 19 Juli 2012, Ricky Yacobi tidak mampu beradaptasi dengan cuaca dingin di Negeri Sakura.

Dia pun hanya memainkan empat pertandingan dengan torehan satu gol.

Kendati demikian, Ricky Yacobi tetap dikenal sebagai pionir invasi pemain Indonesia ke liga-liga di luar negeri.

Ekspor pemain Indonesia ke luar negeri kemudian sempat ramai pada medio 1990-an.

Artikel ini telah tayang di Tribunsolo.com dengan judul Kisah Lain Ricky Yacobi : Anak Medan Merantau ke Solo, Menikah Pun Numpang di Rumah Lurah, https://solo.tribunnews.com/2020/11/21/kisah-lain-ricky-yacobi-anak-medan-merantau-ke-solo-menikah-pun-numpang-di-rumah-lurah.
Penulis: Ilham Oktafian
Editor: Aji Bramastra

Sumber:
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved