Cerita Yansyah Warga OKU yang Selamat Pasca Bokongnya Tersambar Petir, Ibu dan Adiknya Tewas
"Kalau dilihat dari celana dalam yang bolong bekas terbakar, percikan apinya kira-kira seukuran tinju orang dewasa" kata Yansyah.
Penulis: Leni Juwita | Editor: Refly Permana
SRIPOKU.COM, BATURAJA - Apriyansyah Saputra alias Yansyah (26) menjadi satu-satunya korban yang selamat dalam peristiwa tersambar petir pada Rabu (18/11/2020).
Peristiwa ini sendiri meyebabkan tiga warga tewas.
Dikatkaan Yansyah, ia melihat ada percikan api sebesar tinju orang dewasa yang menghantam bokongnya.
Baca juga: Saya Pamit sebagai Kapolda Metro Jaya: Irjen Nana Sukana Lebih Senang Panen Palawija di Kampung
"Kalau dilihat dari celana dalam yang bolong bekas terbakar, percikan apinya kira-kira seukuran tinju orang dewasa" kata Yansyah.
Menurut Yansyah, bekas disambar petir itu awalnya terasa seperti benjolan keras, namun berangsur-amgsur normal kembali.
Sudah diperiisa ke klinik PT KAI dan disarankan banyak istirahat untuk memulihkan kesehatanya.
Saat ini, putra pasangan Hamimah dan Bayumi ini sudah berangsur sehat dan masih istirahat di rumahnya di Kebun Jeruk.
Pria yang hanya sekolah di MTs ini asih terlihat pucat dan lemah, saat awak Sripoku.com berkunjung ke rumah orangtuanya di lingkungan Kebun Jati, Kelurahan Saungnaga, Kecamatan Baturaja Barat, Yansyah sedang tertidur pulas di ruang tamu.
Baca juga: 5 Negara Kecam China, Terkait Pengunduran Diri Massal Anggota Parlemen, Beijing Ancam Balik
Suasana duka masih terlihat dirumah setelah kepergian Ny Hamimah (60) yang merupakan ibunda Yansyah, dan Joni Andika (21) yang tak lain adalah adik kandung Yansyah.
Keduanya tewas pasca tersambar petir di Talang Muara Tenggiling, Desa Karang Lantang, Kecamatan Muarajaya, Kabupaten OKU.
Dalam musibah alam yang menewaskan 3 orang sekaligus, termasuk Hendri (30) yang sedang berkunjung ke pondok Yansyah.
Jenazah Hamimah dan Joni Andika dimakamkan di TPU Tebing Pelawi Desa Laya, Kecamatan Baturaja Barat. Sedangkan jenazah Hendri dimakamkan di Desa Karanglantang.
Baca juga: Lelang Lebak Lebung di Lempuing Jaya Berujung Penusukan 2 Warga Luka Parah, Polisi Ungkap Motifnya
Di rumah orangtua Yansyah, tampak sudah bersiap-siap untuk takziah tiga hari peringatan meninggalnya ibu dan anak yang dismabar petir.
Di kesempatan itu, Bayumi menuturkan saat kejadian dia sedang berada di kebun yang satunya lagi yang letaknya masih satu kawasan Talang Muara Tenggiling Desa Karang Lantang.
“Allah masih melindungi Riyan sehingga dia selamat dalam musibah itu,” kata Bayumi.
Menurut Bayumi, isteri dan anaknya harus kehilangan nyawa dalam musibah alam yang tidak disangka-sangka itu.
Sedangkan Yansyah menambahkan, saat itu turun hujan disertai petir, dia bersama adiknya sedang berada bagian depan dalam pondok, sedangkan ibunya sedang berada di dapur, sementara Hendri masih berada dibawah pondok.
Baca juga: Liga 2 Indonesia Tak Jelas, Gelandang Sriwijaya FC Suandi Manfaatkan Waktu Libur Untuk Bulan Madu
Yansyah mengaku tidak bisa menggambarkan secara rinci bagaimana kejadian karena semua serba terjadi secara tiba-tiba, namun dia sempat melihat pericikan api yang menyambar panel pembangkit listrik tenaga surya.
Korban yang disambar petir yang paling parah dialami oleh Hendri yang berada dibawah pondok, kondiisnya sangat memprihatinkan.
Menurut Bayumi tubuh sangat lembut sampai ke tulang-tulang. Sedangkan isteri Bayumi hanya mengalami luka bakar bekas disambar petir dibagian leher sebelah kanan dan Andika mengalami luka disambar petir di bagian badan.
Sebelumnya diberitakan, pPeristiwa memilukan menimpa satu keluarga yang tewas disambar petir di Talang Muara Tenggiling Desa Karang Lantang, Kecamatan Muarajaya, Kabupaten OKU, Sumatera Selatan (Sumsel), Kamis (19/11/2020).
Akibat kejadian tersebut tiga korban tewas dan satu korban selamat.
Korban yang tewas dalam musibah tersebut itu meliputi Saimah (60), ibu rumah tangga, Dika (25), Hendri (30).
Sedangkan satu korban yang selamat atas nama Yan (30).
Namun korban dengan kondisi mengalami luka bakar akaibat disambar di bagian pantat.
Korban yang selamat dilarikan ke Baturja.
Kepala Desa Desa Karang Lantang, Kecamatan Muarajaya, Kabupaten Ogan Komering Ulu Propinsi Sumatera Selatan, Tambat , menuturkan peristiwa alam yang megakibatkan empat warga satu diantaranya selamat.
Namun karena lokasi Talang Muara Tenggiling jauh dari perkampungan dan pondok korban terpencil tidak ada tetangga yang berdekatan dengan kebun korban.
Baca juga: Video Jadi Pilot Project, PGOT Kenten Miliki Peternakan Bebek Hingga Kolam Pemancingan
Akibatnya informasi yang menimpa keluarga ini baru diketahui setelah malam hari.
Terpisah Kapolsek Pengandonan AKP Mardin SH yang dikonfirmasi Kamis (19/11/2020) membenarkan tewsnya tiga warga atas nama ibu dan anak serta satu warga.
Informasi di lapangan menyebutkan, pada sore nahas itu sedang turun hujan.
sambil menunggu hujan berhenti Dika (25) dan Yan (30) beserta tetangga mereka bernama Hendri (30 ) mengecas ponsel melalui perangkat Panel Pembangkit Listrik Tenaga Surya.
Hujan semakin deras disertai dengan petir.
Tiba tiba petir menyambar panel pembangkit listrik dan menyambar keempat orang yang berada dalam pondok tersebut.
Tiga diantaranya Saimah, Dika dan Hendri tewas di tempat kejadian.
Sedangkat Yan tersambar di bagian pantatnya.
Baca juga: 11 Tips Mudah Jadi YouTuber Sukses dan Dapatkan Jutaan Rupiah, Ini Proses Awal Hingga Monetisasi
Melihat ibu, adik dan temannya tergeletak, Yan langsung berlari ke salah satu pondok tetangga mereka bernama Erhamzah (40) untuk minta bantuan.
Mendapat kabar kejadian itu, Erhamzah langsung bergegeas ke pondok Saiman dan mendapatkan ketiga korban sudah tergeletak tak bernyawa.
Kemudian Erhamzah berlari kesalah pondok warga bernama Ulkamzir dan juga melaporkan ke pusat desa adanya musibah tersebut.
Mendapat laporan itu Kades Karang Lantang Tambat meminta warga untuk berangkat ke Talang Muaratenggiling untuk mengevakuasi ketiga korban.
Sekitar pukul 18.00 sekitar 100 warga dengan perlengkapan seadanya berangkat ke lokasi kejadian.
Karena jaraknya cukup jauh dan melalui hutan, warga baru tiba di lokasi pukul 23.00 malam dan langsung mengevakuasi ketiga jenazah.
Dengan alat tanda darurat dari bambu para korban dibawa dan baru sampai di pusat desa sekitar pukul 03.00 subuh.
Setelah sampai di desa, Hendri diserahkan kepada keluarganya sedangkan Saimah, Dika dibawa ke Baturaja untuk dimakamkan di Lingkungan Kebunjati, Kelurahan Saungnaga, Kecamatan Baturaja Barat.
Sedangkan korban Yan yang luka bakar di bagian pantatnya dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.
Kapolsek Pengandonan AKP Mardin SH yang dikonfirmasi Kamis (19/11/2020) membenarkan kejadian tersebut.
Menurut Kapolsek korban sudah dimakaman didesa masing-masing