news
Nadiem Makarim Soal Kapan Masuk Sekolah? Tanggal dan Bulan Berapa Dibuka Lagi: Ini Infonya
Pademi covid-19 tak kunjung berakhir, dampaknya juga masih terus dirasakan secara global oleh masyarakat.
SRIPOKU.COM, JAKARTA-Pademi covid-19 tak kunjung berakhir, dampaknya juga masih terus dirasakan secara global oleh masyarakat.
Bahkan memberikan dampak terhadap seluru sendi kehidupan dari ekonomi hingga pendidikan.
Imbasnya sampai saat ini semua pelajar di Indonesia masih harus melaksanakan pendidikan dengan sistem pembelajaran menyesuaikan pada masa pandemi yakni harus dari belajar dari rumah.
Sekian lama melaksanakan belajar dari rumah, siswa dan orang tua wali pun ada yang mulai merasa bosan dan bertanya kapan sebenarnya akan dimulainya pembelajaran normal tatap muka di sekolah.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ( Mendikbud ) Nadiem Makarim telah mewacanakan akan mengembalikan anak ke sekolah tatap muka seaman mungkin menjadi prioritas.
Nadiem pun memberik tanggapan terkait kapan waktu pembelajaran bakal normal kembali pada kesempatan rapat kerja Kemendikbud bersama Komisi X DPR RI Senin 16 November 2020.
"Mengembalikan anak ke sekolah tatap muka seaman mungkin itu adalah komitmen saya." kata Nadiem
Nadiem meminta semua pihak untuk sabar menunggu kebijakan yang akan diberlakukan.
"Jadi mohon kesabaran pasti kami akan selalu meningkatkan kesempatan bagi yang paling sulit melakukan pembelajaran jarak jauh akan bisa melaksanakan format tatap muka. Mohon ditunggu nanti pasti ada kebijakannya," kata Nadiem.
Sementara itu sejak pandemi ini melanda Indonesia secara resmi Kemendikbud bekerjasama dengan sejumlah kementerian telah merilis sistem pembelajaran tahun ajaran 2020-2021 di masa pandemi.
Salah satunya dengan metode daring atau belajar dari rumah.
Pengkajian terus dilakukan untuk sekolah di luar zona hijau untuk melakukan tatap muka hingga saat ini.
Saat ini pihaknya, lanjut Nadiem, masih menggodok pembukaan pembelajaran tatap muka.
"Untuk sekolah tatap muka ini sekarang kita sedang kaji dan sedang kami analisa dan mengkaji lagi surat keputusan bersama (SKB) 4 kementerian."
"Bagaimana kita bisa membantu anak-anak kita yang paling sulit melakukan pembelajaran jarak jauh, bisa lebih banyak lagi yang masuk sekolah," terang Nadiem.