6 Ekor Siamang Sumatera Kembali ke Habitatnya, Dilepas ke Suaka Margasatwa Isau-isau Kabupaten Lahat
Keenam ekor siamang tersebut direncanakan akan dilepaskan di Suaka Margasatwa (SM) Isau-isau Kabupaten Lahat pada, Kamis (19/11/2020).
Penulis: Odi Aria Saputra | Editor: Welly Hadinata
Laporan wartawan Sripoku.com, Odi Aria
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Sebanyak enam ekor Siamang Sumatera hasil serahan masyarakat, bakal dilepas liarkan oleh Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) ke habitat asalnya.
Keenam ekor siamang tersebut direncanakan akan dilepaskan di Suaka Margasatwa (SM) Isau-isau Kabupaten Lahat pada, Kamis (19/11/2020).
Kepala Resort Palembang dari BKSDA Sumsel, M Ardiansyah mengatakan sebelum dilepas, hewan yang memiliki nama latin Symphalangus syndactylus itu terlebih dahulu telah menjalani proses habituasi atau pengembalian sifat liarnya selama dua pekan.
Proses habituasi sendiri memiliki beberapa tahapan, seperti memberikan makanan hutan yang biasa dikonsumsi oleh Siamang, pengecekan kesehatan, survei lokasi habitat dan pembatasan bersentuhan dengan manusia.
"Keenam ekor siamang ini juga sudah menjalani proses habituasi ke Bangka. Habitat Siamang ini memang ada di Lahat dan Pagaralam, mereka tinggal di dataran tinggi," katanya saat ditemui di Resort Punti Kayu Palembang, Selasa (17/11/2020).
Ia menjelaskan, kondisi keenam siamang itu kesehatannya dalam keadaan baik. Hewan ini merupakan serahan warga yang tak lagi sanggup untuk merawatnya sehingga meminta BKSDA mengembalikan ke habitat awal siamang tersebut.
Baca juga: Kawanan Siamang Liar yang Menyerang 9 Warga di OKU Selatan Sedang Diburu Petugas Gabungan Polhut
Baca juga: SIAMANG Teror Warga Rantau Panjang OKU Selatan, 8 Orang Diserang, Seorang Petani Alami Luka Cakaran
Baca juga: MAYAT Pria yang Ditemukan Nelayan di Sungai Kenten, Diduga Korban Pembunuhan, Ini Ciri-cirinya!
Menurutnya, habitat Siamang Sumatera memang terancam punah. Sebab, anak-anak siamang rata-rata dijual oleh orang yang tak bertanggung jawab untuk mendapatkan uang.
Akan tetapi, setelah siamang itu mulai besar dan berusia di atas satu tahun, masyrakat biasanya kewalahan untuk memberikan makan hewan.
"Siamang ini kalau kecil memang lucu, tapi sudah besar banyak masyarakat yang mulai mengeluh kesulitan untuk memberi makannya," tegas Ardiansyah.
Selain Siamang, dalam waktu dekat BKSDA Sumsel juga berencana akan melepaskan sebanyak dua ekor beruang madu betina yang juga serahan masyarakat ke habitatnya.
"Untuk beruang madu kita masih melihat kondisi apakah di Padang Sugihan, Banyuasin atau di Gunung Raya, Kabupaten Lahat lokasinya," ungkapnya.
