Ini Trik dan Kiat Sukses dari Bos Amazon Jeef Bezos Sehingga menjadi Orang Paling Kaya di Dunia
Bezos terus melakukan diversifikasi usaha Amazon dengan menawarkan penjualan CD serta video pada 1998, diikuti pakaian, mainan, dan barang elektronik
3. Optimistis
Meski Bezos sudah melakukan riset terkait bisnisnya, namun ia mengakui memiliki perasaan pesimistis mengenai idenya.
Saat umurnya 30 tahun, dia mempertanyakan apakah ide bisnisnya menciptakan toko buku online akan lebih baik daripada pekerjaan di Wall Street.
Pada saat itu ia berpikir bisinis online di tahun 1994 sangat berisiko karena internet tidak dikenal, meskipun tingkat pertumbuhannya cepat.
Namun Bezos tetap optimistis sebab yang dipikirkannya ide tersebut harus dicoba, sebab dia berpikir jika tidak dimulai sekarang dia akan lebih menyesal ketimbang kehilangan pekerjaannya.
"Saya waktu itu percaya apapun yang bertumbuh dengan cepat maka itu akan menjadi sesuatu yang besar.
Saya pun optimistis bisnis online saya juga akan ikut besar bersama internet," ujarnya.
Baca juga: 5 Zodiak Ini Memang Dilahirkan Jadi orang Sukses dan Kaya Raya, Nomor 1 Virgo
Masa Kecil
Bezos lahir pada 12 Januari 1964 di Albuquerque, New Mexico, dari pasangan Jacklyn Gise Jorgensen dan warga Chicago Ted Jorgensen.
Setelah bercerai dengan Ted, Jacklyn menikahi imigran Kuba bernama Miguel "Mike" Bezos pada April 1968, dan mengadopsi Jeff serta mengganti marganya menjadi Bezos.
Setelah Bezos menjadi remaja, keluarganya pindah ke Miami di mana dia bersekolah di SMA Miami Palmetto sambil bekerja di restoran cepat saji McDonald's.
Dia mengikuti Program Pelatihan Sains Siswa di Universitas Florida, meraih penghargaan Silver Knight pada 1982 serta Beasiswa Merit Nasional.
Pada 1986, dia lulus dari Universitas Princeton sebagai Sarjana Sains di bidang teknik listrik dan sains komputer dengan nilai rata-rata 4,2.
Setelah lulus, Bezos mendapat tawaran dari sejumlah perusahaan teknologi besar seperti Intel, Bell Labs, maupun firma konsultasi Andersen Consulting.
Dia pertama kali bekerja di Fitel, startup di bidang telekomunikasi finansial dengan tugas membuat jaringan internet bagi perdagangan internasional.
Dia kemudian berpindah pekerjaan antara lain di Bankers Trust, hingga perusahaan investasi DE Shaw & Co yang baru didirikan pada 1990.
Pada akhir 1993, Bezos memutuskan untuk menjual buku secara daring.
Dia meninggalkan pekerjaannya di DE Shaw dan fokus merintis usahanya sendiri.
Bersama sejumlah karyawan, dia mendirikan Amazon.com pada 5 Juli 1994 .
Nama Amazon sendiri diambil dari Sungai Amazon di Amerika Selatan.
Dia memulai usahanya dengan menginvestasikan dana sebesar 300.000 dollar AS, sekitar Rp 4,2 miliar, yang berasal dari orangtuanya.
Kepada para investor awal, Bezos sudah memperingatkan mereka bahwa ada terdapat 70 persen peluang Amazon bakal kolaps dan bangkrut.
Perusahaan itu melesat bak meteor tanpa adanya pemberitaan pers yang cukup.
Amazon menjual buku di AS dan 45 negara dalam waktu 30 hari.
Dalam dua bulan, penjualan mereka mencapai 20.000 dollar AS, atau Rp 281,1 juta, per pekan.
Di atas perkiraan Bezos dan timnya.
Amazon.com go public tiga tahun berselang di mana para analis meragukan apakah perusahaan tersebut bakal bertahan sendiri.
Dua tahun kemudian, bisnis Amazon tidak hanya bertahan.
Namun juga mengungguli setiap pesaingnya dan menjadi pemimpin e-commerce.
Bezos terus melakukan diversifikasi usaha Amazon dengan menawarkan penjualan CD serta video pada 1998, diikuti pakaian, mainan, dan barang elektronik.
Baca juga: Tampil Sederhana dan Biasa-biasa Meski Sedang Berada di Atas, Ini Kunci Radja Band Raih Kesuksesan
Ekspansi Bisnis di Sektor Lain
Pada September 2000, Bezos mendirikan perusahaan startup yang berbasis di luar angkasa Blue Origin.
Sudah lama dia tertarik pada perjalanan luar angkasa.
Pada November 2015, Blue Origin sukses meluncurkan wahana orbit New Shepard dan berhasil mencapai ketinggian yang ditetapkan, 100,5 km, sebelum kembali ke Texas Barat.
Sebelumnya pada 5 Agustus 2013, dia membeli harian The Washington Post dan publikasi lain yang berkaitan dengan The Post senilai 250 juta dollar, atau Rp 3,5 triliun.
Dia juga berinvestasi di sektor layanan kesehatan seperti Unity Biotechnology, Grail, Juno Therapeutics, and ZocDoc.
Pada 30 Januari 2018, Amazon, Berkshire Hathaway, dan JPMOrgan mengumumkan berencana membangun sebuah perusahaan layanan kesehatan.
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul"Ini Rahasia Sukses Jeff Bezos Hingga Jadi Terkaya di Dunia, Sempat Pesimis Saat Dirikan Amazon.com"