sumsel

Kisah Emak-emak Daki Gunung Dempo, Tanam Prasasti Memoriam Anak dan Menantu: Jejakmu Abadi Disini

Anak dan menantunya ditemukan tidak bernyawa di kawah Gunung Dempo, 4 November 2019 lalu.

Editor: Wiedarto
istimewa
Pendakian Hasnah ke puncak Gunung Dempo 

SRIPOKU.COM, PAGARALAM-Memori Hasnah (46) kembali pada apa yang terjadi tahun lalu.

Anak dan menantunya ditemukan tidak bernyawa di kawah Gunung Dempo, 4 November 2019 lalu.

Sejak pagi, pertengahan Oktober lalu, perempuan 46 tahun itu mulai mendaki Gunung Dempo, Pagaralam, Sumatera Selatan.

Jalan terjal, becek, dan licin dia hadapi. Apa lagi pada musim penghujan, udara cukup dingin.

Hasnah mengaku, keberangkatannya ke puncak Dempo sebagai bentuk kasih sayang pada anaknya, Muhammad Fikri dan menantunya, Jumadi.

Keduanya melakukan pendakian pada Oktober tahun lalu.

Fikri yang saat itu berusia 19 tahun melakukan pendakian bersama kakaknya, Jumadi yang saat itu berusia 26 tahun.

Keduanya melakukan pendakian pada 13 Oktober 2019. Namun, pada 15 Oktober 2019, mereka hilang kontak.

Fikri dan Jumadi baru ditemukan pada 3 November 2019, dalam keadaan tidak bernyawa.

Pendakian Hasnah ke puncak Gunung Dempo berasal dari dorongan hatinya.

Dia mengenang, selama pencarian, dia tidak diizinkan ikut ke puncak untuk melakukan pencarian.

Bahkan saat jasad mendiang ditemukan, dia hanya menunggu di bawah.

Dia ingin melihat di mana anaknya terakhir kali menapakkan kaki.

Ada rasa ingin menyerah, saat melewati medan yang ekstrem menuju puncak Gunung Dempo setinggi 2.450 meter.

Dia sempat tidak sanggup melanjutkan perjalanan, apa lagi itu kali pertama dia melewati jalur tersebut.

Namun, bayang anaknya seolah membersamainya, memberi nyawa baru pada tubuhnya yang lelah.

Dia ingat almarhum Fikri. Dia ingin menunjukkan rasa cinta yang besar itu.
Hasnah ingin meletakkan prasasti di jejak terakhir anaknya.

"Saya sempat terpikir, ya sudahlah, saya tunggu di sini saja, biar anak-anak yang naik. Tapi rasanya Fikri seperti ada. Dia seperti bilang, 'Mama, naik. Fikri tunggu di atas.' Itu yang buat saya berusaha terus untuk melanjutkan perjalanan," katanya, beberapa waktu lalu.

Perasaan itu mengalahkan lelahnya. Dia ingin membayangkan bagaimana anaknya tersenyum di puncak Dempo.

Hasnah tidak sendirian. Empat anaknya juga ikut dalam pendakian, termasuk istri almarhum Jumadi.

Beberapa temannya juga ikut dalam pendakian itu. Mereka didampingi penunjuk jalan dan warga sekitar.

Sebagai seorang ibu, dia tidak kuasa menahan tangis. Selama melewati jalur pendakian, dua kali air matanya tidak terbendung.

Perasaan sayang dan rindu pada anaknya mengiringi perjuangan itu, menemaninya sepanjang perjalanan.

Dia membawa prasasti berukuran 30x40 cm. Di sana tertulis in memoriam, nama Fikri dan Jumadi, beserta tanggal lahir keduanya.

Di bawahnya tertulis, "Gunung Dempo Pagar Alam Oktober 2019".

Di bagian paling bawah prasasti itu tertulis, "Jejakmu abadi di sini".

Prasasti itu diletakkan di bibir kawah Gunung Dempo, tidak jauh dari lokasi jenazah almarhum Fikri dan Jumadi ditemukan.

Hasnah menuturkan, prasasti itu diletakkan untuk mengenang dua pendaki asal Muara Bungo tersebut.

Dia berharap ada pendaki lain yang datang mengirimkan Alfatihah dan doa untuk keduanya.

Prasasti itu juga mengingatkan agar pendaki lain turut berhati-hati, bahwa pernah ada pendaki yang menjadi korban di sana.

Butuh waktu seharian untuk sampai ke tempat itu. Meski lelah, Hasnah merasakan ada kebahagian tersendiri.

Niatnya sudah tercapai. Dia telah menunjukkan satu di antara bukti kecintaan ibu pada anaknya.

"Saya membayangkan, di sini anakku sempat tidur, di sinilah perjalanan anakku terakhir. Anakku menginjak tanah terakhir kali di sini," tuturnya.

Dia membayangkan Fikri dan Jumadi saat melakukan pendakian.

Kini, sudah satu tahun kedua pendaki itu dimakamkan di TPU Dusun Teluk Panjang, Kabupaten Bungo, Jambi.

Meski begitu, Hasnah bakal tetap selalu mengenang perjuangan anaknya, dan jejaknya yang abadi di Gunung Dempo.

Artikel ini telah tayang di Tribunjambi.com dengan judul Kisah Ibu Asal Bungo, Mendaki Gunung Dempo, Kenang Kepergian Anaknya 4 November 2019 Lalu, https://jambi.tribunnews.com/2020/11/09/kisah-ibu-asal-bungo-mendaki-gunung-dempo-kenang-kepergian-anaknya-4-november-2019-lalu?page=4.
Penulis: Mareza
Editor: Rian Aidilfi Afriandi

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved