Proyek IPAL Sei Selayur Kalidoni Palembang Senilai 1,5 Triliun Dimulai
"Nanti sistemnya sharing dengan Pemprov Rp 60 miliar, Kota Rp 60 miliar. Dengan 21 ribu SR,"
Penulis: Rahmaliyah | Editor: Refly Permana
Laporan wartawan Sripoku.com, Rahmaliyah
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Pembangunan fisik Instalasi Pembuangan Air limbah (IPAL) di Kelurahan Sri Selayur, Kecamatan Kalidoni, resmi dimulai, Rabu (4/11/2020). Proyek ini memakai nilai investasi mencapai Rp 1,2 triliun.
Dengan komposisi pendanaan sharing terdiri dari hibah dari Pemerintah Australia senilai Rp 450 miliar, APBN sebesar 55 persen, dan sisanya untuk Sambungan Rumah (SR) menjadi tanggung jawab APBD Provinsi Sumatera Selatan dan APBD Kota Palembang.
Walikota Palembang, H Harnojoyo, mengatakan Pemerintah Kota Palembang bersyukur terpilih menjadi satu-satunya kota pembangunan IPAL dari Australia. Hal ini tentu akan bermanfaat bagi pengelolaan limbah rumah tangga masyarakat, yang selama ini langsung dibuang ke perairan Sungai Musi.
Baca juga: Pertamina Sebut Empat SPBU di Palembang Ini Tetap Jual BBM Jenis Premium
"Sebenarnya proyek ini sudah dimulai 2017, namun baru tahap pematangan lahan. Tahun ini pembangunan instalasinya. Mudah-mudahan ini bisa selesai tepat waktu dan bermanfaat bagi masyarakat," kata Harnojoyo.
Bila ini selesai, tugas Pemerintah Kota Palembang adalah pada tahapan sambungan rumah tangga. Di awal pemasangan 8.000 sambungan yang kemudian dilanjutkan hingga 21 ribu sambungan, dengan perkiraan anggaran Rp 120 miliar.
"Nanti sistemnya sharing dengan Pemprov Rp 60 miliar, Kota Rp 60 miliar. Dengan 21 ribu SR maka masyarakat yang bisa merasakan manfaat IPAL ini capai 100 ribu jiwa," jelasnya.
Pembangunan IPAL hibah dari Pemerintah Australia, semua air limbah rumah tangga, saluran cucian, kamar mandi dll masuk dalam pengelolaan air limbah skala perkotaan.
Baca juga: Taiwan Mulai Gerah Pasca 8 Jet Tempur dan Pesawat Mata-mata China Kembali Langgar Zona Pertahanannya
"Pengelolaan IPALnya akan diserahkan ke PDAM Tirta Musi, saat ini sedang dipersiapkan," katanya
Menurut Harnojoyo, keberadaan IPAL Sei Selayur sangat penting bagi peningkatan sanitasi air bersih. Karena seperti diketahui, kondisi perairan Sungai Musi saat ini semakin mengkhawatirkan akibat pencemaran lingkungan.
"Air itu harusnya jernih, tapi karena pencemaran jadi hitam. Terlalu banyak sampah dan limbah rumah tangga lainnya. Namun, dengan IPAL maka 69 persen air limbah masyarakat Kota Palembang dapat diolah menjadi lebih baik.
Padahal kita tahu, air sungai Musi menjadi bahan baku untuk PDAM Tirta Musi," katanya.
Baca juga: Seorang Bidan Datangi SPKT Polrestabes Palembang, Gembok Pintu Rumahnya Dirusak oleh Penyewa
Sementara, Dirjen PU Cipta Karya, Danis Hidayat Sumadilaga menjelaskan Kota Palembang menjadi pilot project atau percontohan untuk instalasi pembuangan air limbah (IPAL) domestik di Indonesia dari Pemerintah Australia.
Palembang juga dari sisi readyness criteria dinilai paling siap untuk mulai pembangunan IPAL hibah dari Pemerintah Australia.
"Kita targetkan 2022 IPAL hibah dari Australia selesai tepat waktu dan biaya. Bila ini operasional kapasitas pengelolaan air limbahnya capai 22.000 M3 per detik," katanya.