Nyaris Roboh, Hampir 10 Tahun Syariah dan Keluarga Tidur di atas Air Kebanjiran, Begini Kata Sekda
Bahkan tak jarang Syariah mengaku harus tidur seperti di atas air, ketika rumah basah karena air merembes dari atas atap dan kebanjiran.
Penulis: Rahmaliyah | Editor: Hendra Kusuma
SRIPOKU.COM, PALEMBANG-Kondisi rumah Syarif dan Syariah berdinding kayu, tak lagi seperti dulu. Atap rumah yang bolong dan bangunan yang nyaris roboh membuat semakin Memprihatinkan.
Bahkan, saat hujan deras, Syarif beserta istri dan anak-anaknya harus rela berbasah-basahan. Bahkan, tak jarang harus mengungsi karena Banjir.
Bahkan tak jarang Syariah mengaku harus tidur seperti di atas air, ketika rumah basah karena air merembes dari atas atap dan kebanjiran.
“Sudah 10 tahun rumah ini seperti ini kondisinya. Kami tidak ada biaya untuk memperbaikinya. Mau makan saja susah, mana ada uang untuk rehab rumah,” kata Syariah saat ditemui dirumahnya di Jl Tembok Baru Lrg Pedatuan Darat, Kel 12-13 Ulu, Kecamatan SU 2, Kamis (4/11/2020)
Syariah sendiri sehari-hari bekerja sebagai buruh serabutan. Penghasilnya, tidak menentu. Sedangkan suaminya, kuli angkut di Pasar 16.
“Dapat uang untuk makan saja sudah sangat bersyukur. Ya, mudah-mudahan saja ada mukjizat bisa membantu kami memperbaiki rumah ini,” jelas Syariah.
Keberadaan rumah Syariah yang tidak layak ini, mendapat perhatian dari Sekda Kota Palembang, Ratu Dewa.
Sekda beserta rombongan langsung meninjau lokasi rumah.
Menurut Dewa, pihaknya akan mengusahakan untuk membantu keluarga ini, dengan program perbaikan rumah.
“Lahannya ini punya mereka sendiri. Nanti saya koordinasi dengan Dinas PU-PR Palembang. Jika, memang bisa masuk kriteria untuk dibantu akan kita upayakan. Jika tidak, akan kita carikan jalan lain,” ujarnya.
Sebelumnya, Sekda juga meninjau dua rumah di kelurahan ogan baru kec kertapati tidak layak lainnya .
"Saya harap dari kecamatan bisa membantu untuk mendata warga yang rumahnya tidak layak. Sehingga, jika memang ada program bantuan akan cepat kita ajukan,” jelasnya
