Pemilu AS
Donald Trump Unggul di Kentucky, Joe Biden akan Deklarasikan Kemenangan Hasil Quick-count
PEROLEHAN suara bagi kedua calon preside AS, Donald Trump dan Joe Biden, dilaporkan saling mengungguli. Pertarungan sengit merebut Gedung Putih.
SRIPOKU.COM -- Calon presiden petahana Donald Trump diketahui menang di Kentucky, sementara calon Partai Demokrat Joe Biden unggul di Vermont.
Begitupula di negara-negara bagian lainnya, kedua calon saling berebut kemenangan. Donal Trump dilaporkan unggul di Mississipi, sementara Joe Biden dilaporkan menang di Delaware.
Seperti dilaporkan televisi TRTWorld maupun Euronews.com, perhitungan suara dilakukan walaupun pemungutan suara masih berlangsung di beberapa negara bagian, terutama kawasan West-coast. Situasi menjaid gambaran bahwa perebutan suara akan berlangsung ketat dan saling mengungguli.
Di bagian lain dilaporkan, tuduhan awal terhadap calon petahana Donald Trump yang dituduh keungkiinan ia kemungkinan tidak menerima kekalahan dalam pemilihan presiden AS. Sebuah laporan baru menunjukkan bahwa Joe Biden akan berusaha mengumumkan kemenangan lebih awal.
Sebuah laporan dari Axios mengatakan strategi kampanye Biden adalah untuk berbicara kepada orang-orang Amerika pada malam pemilihan umum dari Wilmington di negara bagian North Carolina, dan negara bagian Delaware.
Namun hal ini tergantung pada apakah media di AS memprediksi bahwa dirinya yang akan menjadi pemenang Pemilu kali ini.
Dikutip dari laman Russia Today, Rabu (4/11) seperti dilansir Tribunnews.com, rencana ini muncul sehari setelah manajer kampanye Biden, Jen O'Malley Mason mengatakan kepada wartawan bahwa kubu Biden tidak akan mempedulikan apa yang dikatakan Trump.
"Kami tidak terlalu peduli dengan apa yang dikatakan Donald Trump pada malam pemilihan, karena apa yang dia katakan mungkin tidak ada hubungannya dengan kenyataan, dan kami tidak terganggu oleh tingkahnya," kata O'Malley Mason.
O'Malley Mason menambahkan bahwa dalam skenario apapun, Trump dapat dinyatakan sebagai pemenang pada malam pemilihan karena mengklaim jutaan surat suara yang masuk serta pemungutan suara awal.
Trump sendiri menyampaikan bahwa ia mengharapkan pemenang diumumkan pada malam hari pemilihan.
Ia juga mengecam negara bagian yang menerima surat suara beberapa hari setelah pemungutan suara ditutup.
Perlu diketahui, proyeksi media AS tidak selalu menentukan karena dalam pemilihan presiden tahun 2000 yang sangat diperebutkan Al Gore dan George W Bush, awalnya banyak yanng mengira Gore menang atas Bush.
Saat itu, Partai Republik tetap mengklaim kemenangan, sementara Demokrat ragu-ragu.
Axios melaporkan bahwa saat ini tim Biden telah memetik pelajaran tersebut.
Presiden Trump telah mengatakan dalam beberapa kesempatan, dirinya menginginkan hasil penghitungan pada malam yang sama.
