Pria di Palembang Dibunuh di Rumah
Bak Firasat, Dada Ananda Saat Goreng Ikan Berdegup Kencang Teringat Suami, Fran Sempat Cium Perut
Fran (22) meregang nyawa di dalam rumahnya Jalan Meranti Sungai Buayo RT 34/08 Kelurahan Kemas Rindo Kecamatan Kertapati, Palembang
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Fran (20), warga Jalan Bela Rama, Kelurahan Kemang Agung, Kecamatan Kertapati, Palembang meninggal setelah mengalami banyak luka pada bagian kepala, Rabu (27/10/2020).
Menurut kakak korban, Maladewi, adiknya meninggal diperjalanan saat menuju RSUD Bari Palembang. Korban diduga korban pengeroyokan, saat sedang bekerja.
Fran diketahui bekerja sebagai pemasang tenda. Saat ini, jenazah Fran masih di ruang forensik RSUD Bari Palembang.
Baca juga: Kadisdik Kota Palembang Minta Para Guru dan Siswa tidak Keluyuran ke Mal Selama Libur Panjang
Dari pantauan Sripoku.com, saat ini di ruang forensik RSUD Bari Palembang sudah ada keluarga dan istri Fran, Ananda Septiriani, yang saat ini terduduk lesu di depan kamar jenazah.
Ia seolah tidak percaya pria yang baru dinikahinya pada tiga bulan lalu itu sudah tiada. Menurut cerita Ananda, Fran adalah sosok suami yang bertanggung jawab.
"Dia selalu berusaha penuhi apa yang saya minta," ujar Ananda dengan mata berkaca-kaca.
Baca juga: Orang Malaysia Tergila-gila: Celana Dalam Bekas Dinar Candy Seharga Rp 50 Juta Diburu,atau Dirental
Saat ini, Ananda sedang mengandung anak Fran dengan usia kandungan 1 bukan. Fran dan Ananda baru saja menikah pada bulan Agustus 2020 lalu, dan anak dalam kandungan akan menjadi anak pertama pasangan suami istri ini.
Menurut cerita Ananda, suaminya tersebut sempat mencium perutnya sebelum keluar rumah.
Sang suami sempat berpesan pada Ananda, untuk tetap di rumah saja menunggunya pulang dari mencari nafkah.
"Dia sempat bilang, bapak kerja dulu, buat beli susu, sambil cium perut saya," ujar Ananda.
Baca juga: Nikita Mirzani Kikuk Isi Chatnya dengan Ariel NOAH Bocor, Tengah Malam Bahas Ini, Nassar Penasaran
Ananda selaku istri sempat merasakan perasaan yang tidak enak. "Tadi saya lagi goreng ikan, tiba-tiba dada saya berdebar kencang ingat suami saya," jelasnya.

"Suami saya itu sayang sekali sama saya, dia juga bertanggung jawab. Kerja serabutanpun dilakukannya untuk mencukupi kehidupan kami," ujar Ananda menangis.
Menurut keterangan dr. Nur Adibah Sp.FM, jenasah datang sudah dalam kondisi mendingal dunia.
"Benar ada jenasah berinisil P yang kami terima siang ini. Terdapat luka disekitar bagian kepala jenazah," jelasnya.