Berita Sriwijaya FC

Cerita Striker Sriwijaya FC Mario Albertho Aibekob tentang Kakaktua, 'Kocok' Perut Manajer dan Tim

Mario Albertho Aibekob, pemilik jersey nomor 15 yang sempat operasi kuku kaki jelang kick off kompetisi Liga 2 lalu, awalnya tampak malu-malu memulai

Penulis: Abdul Hafiz | Editor: Sudarwan
SRIPOKU.COM/ABDUL HAFIZ
Striker Sriwijaya FC Mario Albertho Aibekob (depan) diminta menyampaikan cerita lucunya pada acara perpisahan libur tim di Kolam Pemancingan Numa Garden Resto, Pasir Putih Km 17, Banyuasin, Minggu (25/10/2020) sore. 

Kalau burung kan pintar bicara pas lagi makan pisang ada ibu-ibu yang mau ke kantor lewat.

Yakob kau bilang, ibu-ibu tidak cantik sajamu.

Baca juga: Video Dirtek Indrayadi Beberkan Pertimbangan Meliburkan Tim Sriwijaya FC

Ketika burung ini mengucapkan itu, ibu-ibu ini menengok ke atas, oh burung yang ngomong tidak apa-apalah," kata Mario yang mengidolakan Cristian Gonzales.

Mario kelahiran Biak (Papua) 15 Juli 1990 ini pun melanjutkan cerita jika sang burung kakaktua kemudian diajari untuk meledeki ada om-om yang lewat hingga dibuat kesal.

Striker Sriwijaya FC Mario Albertho Aibekob (kanan depan mengenakan topi putih biru) diminta menyampaikan cerita lucunya pada acara perpisahan libur tim di Kolam Pemancingan Numa Garden Resto, Pasir Putih Km 17, Banyuasin, Minggu (25/10/2020) sore.
Striker Sriwijaya FC Mario Albertho Aibekob (kanan depan mengenakan topi putih biru) diminta menyampaikan cerita lucunya pada acara perpisahan libur tim di Kolam Pemancingan Numa Garden Resto, Pasir Putih Km 17, Banyuasin, Minggu (25/10/2020) sore. (SRIPOKU.COM/ABDUL HAFIZ)

Sama halnya dengan ibu-ibu tadi, setelah menengok ke kos-kosan atas ternyata itu burung yang berbicara, om-om ini pun maklum.

Terakhir ketika diajari untuk menggoda seorang aparat berpakaian loreng yang lewat hendak berangkat kerja, sang kakaktua rupanya nyalinya takut melihat bawa pistol panjang.

Inilah yang memancing ketawa terbahak-bahak semua yang mendengarkan ceritanya Mario, bapak satu anak bernama Mikaeyla Aibekob usianya 4 tahun buah kasih pernikahannya dengan Elya Wanma asli Batak Sumatera Utara (Sumut).

Sepintas informasi tentang Mario yang musim 2019 lalu merupakan mesin gol milik Martapura FC. Catatannya juga terbilang lumayan baik.

Meski hanya direkrut jedah pertengahan musim, bomber 29 tahun itu menyumbang 7 gol untuk membawa Martapura FC lolos hingga babak 8 besar Liga 2.

Memiliki postur gempal, kuat saat menahan bola, cepat dalam pergerakan, ditunjang stamina baik ciri khas talenta asal Papua, membuat pemain nomor punggung 15 ini bersaing ketat jadi mesin gol utama Sriwijaya FC bersama Beto, Rudiyana, Sandrian, M Irman.

Baca juga: Video Budiardjo Thalib atau Budi Jo Terharu Suporter Rayakan Ultah Ke-16 Sriwijaya FC Seusai Latihan

Mario menapakkan kaki di sepakbola ketika tampil Pra PON Papua 2012, lalu PSBS Biak Divisi utama. Ia pun pernah dipanggil Timnas IPL gabung Timnas yang kala itu Neil Meizar coachnya tahun 2014. Ujicoba di Yordania pra kualifikasi.

Kemudian kembali bergabung Liga 1 Persiram Raja Ampat Papua 2017, dipanggil seleksi Timna U-23 coach Rahmat Darmawan di Yogya tapi tidak lolos. Ia pun kembali ke PSBS Biak Liga 2.

Pada tahun 2018 selama satu setengah tahun bergabung dengan Liga 1 Timor Leste Akademika FC.

Kemudian ikut Madura FC Liga 2 2018 yang sudah tanda tangan kontrak bareng Erwin Gutawa, namun karena dalam setahun sudah 2 kali transfer tidak jadi gabung. Setelah itu gabung Martapura FC 2019.

"Cerita paling menarik di sepakbola saat main di Martapura karena saya bergabung di putaran bisa top skor dengan 7 gol.

Padahal tidak gabung dari awal. Sampai membawa 8 besar. Untuk pribadi harus bawa Sriwijaya lolos Liga 1," terang Mario.

Anak bungsu dari 3 bersaudara pasangan Alm Yohanes Aibekob (polisi) dan ibu Fince selama libur, dirinya tetap melakukan latihan untuk menjaga performa lari pagi.

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved