Berita Prabumulih
Nasib Pilu Guru Honorer di Sumsel Digaji Rp 119 Ribu Per Bulan, Dibayar 6 Bulan Sekali
Ratusan guru honorer yang tergabung dalam Forum Guru Honorer Sekolah Luar Biasa (SLB) se-Sumatera Selatan mendesak pemerintah provinsi
Menanggapi itu, anggota Komisi V DPRD Provinsi Sumsel, H Rizal Kenedi mengaku prihatin dengan nasib para tenaga honorer yang tidak dipedulikan dan hanya mendapat upah Rp 119 ribu dibayar 6 bulan sekali.
"Upah itu tidak realistis, kita sudah koordinasi dengan Kabid SLB mudah-mudahan anggaran 2021 dianggarkan minimal Rp 500 ribu maksimal Rp 1,5 juta dan masalah kesejahteraan serta SK menjadi bahan untuk diperjuangkan Komisi V DPRD Provinsi Sumsel," ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Komisi V DPRD Provinsi Sumsel, Susanto Adjis SH mengaku beberapa perlu diperjuangkan pertama mengenai SK para guru yang kebanyakam bukan tenaga linier, lalu mengenai gaji dan sarana prasarana di sekolah.
"Gaji para tenaga honorer hanya Rp 119 ribu perbulan dibayar 6 bulan sekali ini tidak layak dan manusiawi, orang ngomong kenapa masih bertahan, ya persoalannya lain.
Jelasnya Rp 119 ribu itu tidak layak, beli bedak saja kurang, ini harus diperjuangkan," katanya.
Untuk itu Komisi V DPRD Provinsi Sumsel akan memperjuangkan hal itu dan menyampaikan kepada pemerintah agar mempedulikan baik SK, upah kesejahteraan dan sarana prasarana di sekolah.
"Faktanya pendidikan anak-anak berkebutuhan luar biasa ini jauh lebih sulit ketimbang anak biasa, sarana prasarana mungkin bagi anak biasa tidak butuh perpustakaan dan lainnya tapi bagi mereka membutuhkan itu, kita telah berkomunikasi agar ini menjadi perhatian dan akan kita perjuangkan terus," katanya. (eds)