Kisah Haru Anak Ini Sakit Kanker, Terlihat oleh Ibunya Sedang Sujud di Atas Sajadah Sambil Menangis!

Kisah haru yang bisa dipetik hikmahnya datang dari seorang anak yang menderita sakit kanker.

Penulis: Tria Agustina | Editor: Welly Hadinata
Instagram @sahabatsurga
Kisah haru seorang anak mengidap kanker menangis tersedu-sedu saat beribadah 

SRIPOKU.COM - Sebagai seorang manusia, apa saja yang terjadi di dunia pasti merupakan takdir Sang Ilahi.

Sehingga manusia hanya bisa berusaha dan berdoa demi menjadi insan yang lebih baik bagi Sang Pencipta.

Baik rezeki hingga maut merupakan ketentuan yang telah digariskan.

Termasuk nikmat sehat hingga sakit.

Mengapa sakit termasuk nikmat?

Karena ketika manusia mengalami sakit, maka ada hikmah yang bisa dipetik dari penderitaannya.

Yakni sakit merupakan salah satu pelebur dosa-dosa.

"Tidaklah menimpa seorang mukmin rasa sakit yang terus menerus, kepayahan, penyakit, dan juga kesedihan, bahkan sampai kesusahan yang menyusahkannya, melainkan akan dihapuskan dengan dosa-dosanya". (HR. Muslim no. 2573).

Sakit yang manusia hadapi merupakan penggugur dosa, akan tetapi perlu diingat ada syarat supaya sakit itu benar-benar menjadi penggugur dosa yakni menjalaninya denga ikhlas dan istiqomah beribadah.

Baca juga: Kisah Haru Gadis yang Putuskan Jadi Mualaf, Perjalanan Kehidupan Panjang Dimulai 2 Tahun Lalu!

Salah satu kisah haru yang bisa dipetik hikmahnya datang dari seorang anak yang menderita sakit kanker.

Sebagai orangtua, tentunya juga berharap kesembuhan terhadap anaknya.

Yakni dengan terus berusaha dan berdoa kepada Allah SWT.

Dalam sebuah video unggahan @sahabatsurga, seorang anak terlihat sujud di atas sajadah sambil menangis.

Hal ini diketahui oleh ibunya saat masuk ke kamar putrinya itu.

Si ibu memasuki kamar putrinya yang menderita kanker dan melihatnya berdoa, menangis dan memohon kepada Allah untuk kesembuhan dan kesehatannya.

Baca juga: Kisah Haru Siswa tak Mampu Beli Buku Tulis, Gunakan Daun Pisang untuk Catat Pelajaran Sekolah

Kisah ini pun mengetuk hati para hamba Allah lainnya.

Bahkan ada yang berujar ketika nikmat sehat didapat justru enggan sujud kepada-Nya.

"Yg masih sehat tapi kadang kita malas shalat...malas sujud, ... Nikmat mana lagi yg terdustakan," ujar bobbyfirman_art.

Sementara warganet lainnya turut mendo'akan kesembuhan bagi anak tersebut.

"Mohon Do'a, semoga Allah memberikan kekuatan, kesabaran dan kesembuhan untuk nya

Aamiin Yaa Rabbal'alamiin

Sesama muslim harus saling mendoakan," tulis keterangan unggahan.

Baca juga: KISAH Haru Bayi yang Dibuang dan Ditemukan di Kardus, Begini Nasib si Bayi, Jadi Anak Angkat Bupati!

Baca juga: Kisah Sedih Sepasang Lansia yang Tetap Tegar dan Sabar Ngurusi Dua Anaknya yang Lumpuh Akibat Polio

Berikut ini doa memohon kesembuhan:

اللَّهُمَّ رَبَّ النَّاسِ أَذْهِبِ الْبَأْسَ اشْفِ أَنْتَ الشَّافِي لَا شَافِيَ إلَّا أَنْتَ شِفَاءً لَا يُغَادِرُ سَقْمًا⁣

Allāhumma rabban nāsi, adzhibil ba’sa. Isyfi. Antas syāfi. Lā syāfiya illā anta syifā’an lā yughādiru saqaman.

Artinya, “Tuhanku, Tuhan manusia, hilangkanlah penyakitnya. Berikanlah kesembuhan karena Engkau adalah penyembuh. Tiada yang dapat menyembuhkan penyakit kecuali Engkau dengan kesembuhan yang tidak menyisakan rasa nyeri”


امْسَحِ الْبَأْسَ رَبَّ النَّاسِ بِيَدِك الشِّفَاءُ لَا كَاشِفَ لَهُ إلَّا أَنْتَ⁣

Imsahil ba’sa rabban nāsi. Bi yadikas syifā’u. Lā kāsyifa lahū illā anta.

Artinya, “Tuhan manusia, sapulah penyakit ini. Di tangan-Mu lah kesembuhan itu. Tidak ada yang dapat mengangkatnya kecuali Engkau,”

(Imam An-Nawawi, Al-Adzkar, [Damaskus: Darul Mallah, 1971 M/1391 H], halaman 113).

Baca juga: VIRAL Kisah Pilu Seorang Kakek Menyusuri Jalan Sambil Gendong Anaknya Setiap Hari, Ditinggal Istri!

Kisah haru serupa dialami oleh seorang ayah dan anaknya beberapa waktu lalu.

Perjuangan seorang orang tua tak pelak hanya untuk anaknya seorang.

Seperti kata pepatah, apapun yang akan di lakukan orang tua demi anaknya, pasti akan ia lakukan.

Sama halnya yang terjadi dengan Rahmat (35), Pengorbanan yang luar biasa dilakukannya demi anak tercinta.

Rahamt yang berprofesi sebagai satpam ini menjual ginjal demimembiayai pengobatan anaknya yang menyandang disabilitas.

Sebagai seorang ayah, ia tak tega melihat anaknya, Siti Rahayu (7), jatuh sakit dan butuh untuk mendapatkan perawatan.

Saat ini Siti Rahayu tak bisa berjalan.

Bikin Haru, Kisah Bocah Autis Setiap Jumat Datangi Makam Sang Ayah, Sambil Tiduran Pegang Batu Nisan

Mengharukan, Dikawal Polisi Tahanan Ini Bisa Keluar Saksikan Pemakaman Ayahnya

Terlihat dalam sebuah video yang di upload oleh akun instagram omg.indonesia.id.

Siti Rahayu di gendong oleh ibunya yang sedang berjalan dengan Rahmat untuk menjual Ginjalnya.

Tertulis pula selembar kertas karton yang tergantung di leher Rahmat dengan tulisan, "Saya jual ginjal untuk biaya pengobatan anak saya penyandnag Disabilita".

Tak hanya itu, Siti Rahayu ternyata menyandang penyakit disabilitas dan epilepsi akibat panas tinggi yang dialami saat berusia 9 bulan.

Dilansir dari Tribunmedan.com, Rahmat pun menekatkan diri menjual ginjal untuk biaya pengobatan sang buah hati.

Rahmat setiap hari berprofesi sebagai satpam kompleks perumahan.

Rahmat menceritakan bahwa gaji yang ia dapatkan sebesar Rp 1.1 juta per bulan.

Biaya itu nyatanya tak bisa menutup biaya pengobatan Siti Rahayu yang bisa mencapai Rp 3 juta per bulan.

"Gaji saya gak cukup, meskipun istri saya juga bekerja dengan penghasilan Rp 45 ribu per hari," ucap Rahmat.

Sambil meneteskan air matanya, Rahmat mengaku kondisi anaknya semakin haru semakin parah.

"Kadang dia (Siti Rahayu) kumat, kejang-kejang. Dokter mengatakan epilepsi bang," tuturnya.

Kisah Haru! Satpam Ini Jual Ginjal demi Biaya Pengobatan Anaknya yang Menyandang Disabilitas
Kisah Haru! Satpam Ini Jual Ginjal demi Biaya Pengobatan Anaknya yang Menyandang Disabilitas (Tribun Medan)

Baca juga: Kisah Rangga Pahlawan Cilik dari Aceh yang Tewas Oleh Sabetan Parang Pelaku Pemerkosa Ibu Kandungnya

Dikutip dari Tribun Medan, Rahmat menjajakan ginjalnya di Simpang Kampung Lalang, Medan.

Sesekali ia berhenti pada pengendara mobil dan motor sembari menyatakan keinginannya.

"Pak, saya berniat mau jual ginjal pak, berniat jual ginjal," ucapnya sambin menawakan kepada pengendara.

Tak hanya menjual ginjal, sebelumnya Rahmat juga pernah menjual darah di rumah sakit.

"Saya mendapatkan uang Rp 1 juta dan Rp 500 ribu dari dua kali jual darah," katanya.

Pria yang beralamat di Jalan Cenderawasih, Gang Bogel, Dusun XVI Sentosa KM 12 Deliserdang, mengaku tak memiliki Kartu Indonesia Sehat.

"Saya terpaksa membayar BPJS mandiri. Ini pun sudah nunggak 2 bulan," jelasnya.

Siti Rahayu sebenarnya memiliki kakak dan adik, namun keduanya sudah meninggal dunia.

"Anak saya pertama telah meninggal karena sakit panas tinggi juga dan adiknya juga. Kami tak sanggup membiayai perobatannya," tutur Rahmat.

Sementara itu, hal senada disampaikan istri Rahmat, Rosmiel Simatupang (33).

Rosmiel mengatakan, anaknya kerap sakit dan bolak-balik di rawat inap.

"Dia nangis, sampai bisa buang air di celana. Hingga umur 7 tahun ini belum bisa berbicara," pungkas Rosmiel Simatupang.

Baca juga: Kisah Haru Suami Ditinggal Istri Wafat pas 10 Hari Pernikahan, Ikhlas Lihat Jenazah Istri Tersenyum

Yuk follow Instagram Sriwijaya Post

Baca juga: KISAH Haru Seorang Bocah Dibuang Orangtuanya, Alami Kekerasan dan Kini Jadi Anak Angkat Kapolres

Serta sukai fanspage Sriwijaya Post

Baca juga: KISAH Haru Seorang Bupati yang Ceritakan Sosok Ibunya, Anak Petani Miskin yang Bikin Orang Nangis!

Jangan lupa juga subscribe YouTube Channel SripokuTV

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved