Kisah Sedih Sepasang Lansia yang Tetap Tegar dan Sabar Ngurusi Dua Anaknya yang Lumpuh Akibat Polio

Sementara PMI Klungkung dan Wabup Made Kasta menyempatkan diri untuk memberikan bantuan berupa paket sembako ke keluarga tersebut, Kamis (15/10/2020)

Editor: aminuddin
SRIPOKU.COM/WAWAN SEPTIAWAN
Ilustrasi 

SRIPOKU.COM, KLUNGKUNG - Kisah pilu ini terjadi di Desa Timuhun.

Terjadi pada sepasang suami isteri Desak Putu Raka (70) dan suaminya Dewa Putu Samba (70).

Keduanya berasal dari Banjar Kaleran, Desa Timuhun.

Keduanya berusaha tegar menerima kenyataan dua anaknya tidak tumbuh normal karena polio.

Di usia senja ini, mereka masih berharap ada mukjizat yang membuat keduanya dapat sembuh dan tumbuh seperti orang normal lainnya.

Desak Putu Raka saat itu masuk ke kamar putra sulungnya, Dewa Gde Sayang (45) yang memiliki ukuran sekira 3 x 3 meter.

Kamar yang didiami Dewa Gde Sayang itu tampak lusuh.

Dewa Gde Sayang mengalami keterbatasan fisik sejak kecil.

Akibat polio yang dideritanya, kedua kakinya kecil dan bengkok.

Ia pun tidak dapat bangun dan hanya bisa duduk beralaskan kasur tipis.

Selain itu, badan dari Dewa Gde Sayang pun sangat kurus, layaknya tulang berbalut kulit.

Baca juga: Pengakuan Prajurit TNI AD yang Batal Diberangkatkan Jenderal Andika Perkasa: Anakku Lumpuh Otak

Desak Putu Raka mengungkapkan, putranya tersebut sebenarnya lahir normal seperti anak lainnya.

Namun sejak masa anak-anak, Dewa Gde Sayang kerap sakit-sakitan seperti demam tinggi.

"Dulu kami saat anak panas, hanya dika sih bawang biar sembuh," ungkap Desak Putu Raka.

Di usianya yang ke 13 tahun, ada keanehan dengan Dewa Gde Sayang.

Halaman
123
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved