Berita Palembang

Ini Alasan Polisi Bebaskan Oknum Guru Ngaji di Palembang yang Cabuli Muridnya

WH (28), seorang guru ngaji di Palembang dibebaskan pihak Polrestabes Palembang. Kasus cabul yang menjerat pelaku tak diperpanjang keluarga korban.

Editor: Yandi Triansyah
ilustrasi
ilustrasi perkosaan 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG -- WH (28), seorang guru ngaji di Palembang dibebaskan pihak Polrestabes Palembang.

Kasus cabul yang menjerat pelaku tak diperpanjang keluarga korban.

Sehingga oknum guru ngaji tersebut bisa menghirup udara bebas.

Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Supriadi menjelaskan pelaku yang bernama WH yang berprofesi sebagai guru ngaji tersebut sudah dibebaskan.

"Awalnya pelaku itu diamankan di Polsek Sako Palembang, karena tidak ada Unit PPA jadi kami teruskam ke Polrestabes Palembang.

Namun saat di Polrestabes Palembang korban tidak membuat laporan," kata Supriadi, Jumat (16/10/2020), kepada sripoku.com.

Kasus pencabulan yang dilakukan oleh WH warga Jalan Sriwijaya Pusri Borang, Kecamatan Sako Palembang pada Selasa (13/10/2020) terhadap Bunga (nama samaran) 14 tahun tidak dilanjutkan ke proses hukum.

Pelaku yang sebelumnya diamankan di Polsek Sako, kemudian diserahkan ke Unit PPA Polrestabes Palembang saat ini sudah bebas.

Namun keluarga korban justru menginginkan damai dengan pelaku tersebut.

Dikatakan Supriadi, sepanjang korban tidak membuat laporan tidak ada permasalahan.

Maka dari itu kepolisian Polrestabes Palembang membantu menyelesaikan kasus tersebut.

"Ini murni karena perdamaian, keluarga korban tidak membuat laporan mungkin karena tidak mau memperpanjang permasalahan," kata Supriadi.

Baca juga: Oknum Guru Ngaji di Palembang yang Cabuli Muridnya Dibebaskan, Begini Penjelasan Polisi

Kronologi Kejadian

Sebelumnya WF (28) di Palembang diringkus pihak kepolisian karena aksinya tak terpuji.

Pelaku melecehkan muridnya ZT (14) dengan meraba bagian sensitif korban.

Modusnya, pelaku pura-pura mengajari korban olah pernafasan.

"Di rumah, saya ajarkan pernapasan. Saya pegang dada, perut, dan pahanya," kata WF penuh penyesalan.

WF merupakan seorang guru ngaji yang rupanya sudah mengincar muridnya selama 2 bulan.

"Memang aku sudah incar pak karena dia berbeda dengan murid lain," sambung WF.

Peristiwa nahas itu terjadi saat korban datang untuk belajar mengaji di Rumah Tahfiz tempat tersangka mengajar, Selasa (13/10/2020) pagi.

WF sempat mengirimkan pesan WhatsApp kepada ZT untuk mengajak mengaji.

Sekira pukul 09:30 setelah pelecehan itu dilakukan, WF menyuruh ZT pulang karena hendak mengajar murid lainnya.

ZT yang trauma menceritakan apa yang dilakukan WF kepada keluarganya.

Hal ini membuat keluarga ZT kesal dan langsung mencari keberadaan WF.

Sementara saat dicari keluarga ZT, WF sedang berada di minimarket.

"Aku tak tahu gimana bisa ketahuan, dia tak berteriak pas aku raba."

"Pas dia pulang, aku pergi ke salah satu minimarket yang ada di Sako. Tak lama dari itu datang keluarga korban," ucap WF yang sudah menjadi guru ngaji selama 4 tahun.

WF sempat diamuk massa yang kesal karena perbuatannya.

Hingga akhirnya, ia diamankan pihak kepolisian.

WF mengaku baru sekali melakukan aksi tak terpuji tersebut.

Saat jadi korban kejahatan WF, ZT hanya berdua dengan pelaku di lokasi kejadian.

Sementara itu, WF mengaku khilaf telah melakukan aksinya.

WF juga mengakui mengirimkan pesan kepada ZT untuk meminta datang dan belajar mengaji.

"Saya khilaf pak melakukan ini, benar awal tadi saya menyuruh korban datang ke rumah," ucap WF.

Melakukan aksinya, WF menyebut mempunyai rasa ketertarikan kepada bocah berusia 14 tahun tersebut.

"Jujur pak saya khilaf," seraya mengaku dirinya baru sekali ini melakukannya.

Baca juga: Polri: Tersangka Penghasutan Demo Omnibus Law Kumpulkan Uang Logistik Lewat WAG

Sambil menyesali perbuatannya, WF teringat kepada istrinya yang sedang hamil anak pertama.

Usia kehamilan istri WF sudah masuk 9 bulan.

Kapolsek Sako AKP Rian Suhendi mengatakan, pihaknya mengamankan tersangka pencabulan dari lokasi tempat mengajar ngaji.

"Modusnya mengajar ngaji. Karena suara korban terlalu kecil kemudian tersangka berpura-pura mengajar melatih pernafasan,"

"Saat itulah tersangka awalnya memegang perut korban hingga bagian sensitif korban," ucap Rian.

Rian juga mengatakan, saat ini pihaknya akan menyerahkan tersangka ke Unit PPA Polrestabes Palembang untuk diproses lebih lanjut.

"Tersangka akan kita bawa ke Unit PPA Polrestabes Palembang untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut," kata Rian.

Sementara itu, Kasubag Humas Polrestabes Palembang AKP Irene, membenarkan adanya pelaku cabul yang diamankan terkait aksi pencabulan kepada murid mengajinya.

"Sudah kita amankan, awalnya pelaku jadi bulan bulanan keluarga korban. Lalu diamankan unit PPA Polrestabes Palembang," katanya.

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved