Demo UU Cipta Kerja di Palembang

Kumandangan Azan dari Mobil Komando, Massa Aksi Gelar Salat Zuhur Berjemaah, Lalu Pungut Sampah

Saat jam salat Zuhur telah masuk, massa aksi demo tolak UU Cipta Kerja sebelumnya berorasi berhenti dan berganti dengan kumandang azan.

Editor: Yandi Triansyah
SRIPOKU.COM / Chairul Nisyah
Puluhan Buruh Melakukan salat berjamaah di Jalan POM IX Kota Palembang, tepatnya dekat Gedung DPRD Sumsel, Kamis (15/10/2020). 

Laporan Wartawan Sripoku.com, Chairul Nisyah

SRIPOKU.COM, PALEMBANG -- Saat jam salat Zuhur telah masuk, massa aksi demo tolak UU Cipta Kerja sebelumnya berorasi berhenti dan berganti dengan kumandang azan.

Azan Zuhur pun dikumandangkan oleh massa aksi dari atas mobil komando.

Beberapa massa aksi lainnya terlihat mengambil wudhu menggunakan air kemasan, untuk melaksanakan salat Zuhur.

Peserta demo melakukan salat berjemaah.

Mereka menggunakan spanduk-spanduk yang disusun rapi untuk dijadikan alas atau sejadah oleh mereka.

Suasana demo sempat hening sejenak, saat puluhan peserta laki-laki demo melaksanakan salat berjemaah.

Sementara peserta demo lainnya yang tidak melakukan salat, duduk dengan tertib di belakang jemaah salat zuhur tersebut.

Usai puluhan jemaah pria menjalankan ibadah salat berjemaah, terdengar suara seorang perempuan yang mengomandoi peserta wanita lainnya untuk membersihkan sampah yang ada sekitar mereka.

Mereka memungut sampah seperti botol plastik kemasan minuman dan bekas tisu yang berserakan disekitar mereka.

Baca juga: Kendaraan Buruh yang Ikut Demo Tolak UU Cipta Kerja di Palembang Diganggu Preman, Tolong Pak Polisi

 

Baca juga: Aksi Polisi Berpangkat Kombes di Palembang Bagi-bagi Air Minum ke Pendemo Tolak UU Cipta Kerja

Aksi demo penolakan UU Cipta Kerja di Palembang, Kamis (15/10/2020)
Aksi demo penolakan UU Cipta Kerja di Palembang, Kamis (15/10/2020) (SRIPOKU.COM / Chairul Nisyah)

Aksi Sempat Terhenti

Tengah aksi penolakan UU Cipta Kerja di DPRD Sumsel, sempat terhenti, Kamis (15/10/2020).

Pasalnya orator aksi menghentikan karena mendapat kabar kendaraan mereka yang terparkir di Kawasan Ramayana diganggu preman.

Pengunjuk rasa pun, minta polisi untuk mengatasi hal tersebut.

"Mohon pak untuk diamankan kendaraan kami yang terparkir di sana. Teman kami yang menjaga di sana diganggu oleh preman.

Halaman
123
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved