Cerita Yaumul Arubah Hari Jumat Penuh Maksiat Hingga Datang Rasulullah Mengubah Tradisi Jadi Ibadah
Kata Yaumul Arubah sendiri memiliki makna berbangga-banggaan, kepongahan, bergagah-gagahan, berhias, dan kasih sayang.
"Wahai orang-orang yang beriman, apabila kalian diseru untuk menunaikan shalat Jumat (Jumu'ah) maka bersegeralah mengingat Allah” (Q.S Al-Jumu’ah: 9).
Kedatangan Rasulullah dengan Surat Al Jumuah itu merubah segalanya. Mereka yang tadinya berkumpul untuk kemaksiatan di mana ada ajang pamer sihir, puisi, dan harta berganti menjadi hari persatuan Umat, serta Ajang Silaturahmi.
Maka hari Jumat kemudian menjadi hari istimewa, penuh berkah, penuh dengan rahmat serta ampunan.
Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“خَيْرُ يَوْمٍ طَلَعَتْ عَلَيْهِ الشَّمْسُ يَوْمُ الْجُمُعَةِ فِيهِ خُلِقَ آدَمُ وَفِيهِ أُدْخِلَ الْجَنَّةَ وَفِيهِ أُخْرِجَ مِنْهَا وَلاَ تَقُومُ السَّاعَةُ إِلاَّ فِي يَوْمِ الْجُمُعَةِ.”
Artinya: Sebaik-baik hari di mana matahari terbit di saat itu adalah hari Jum’at. Pada hari ini Adam diciptakan, hari ketika ia dimasukkan ke dalam Surga dan hari ketika ia dikeluarkan dari Surga. Dan hari Kiamat tidak akan terjadi kecuali pada hari Jum’at.
Maka kemudian adanya Sholat Jumat yang menjadi pelengkap kemuliaan Hari Jumat.
Selanjutnya apa saja yang harus dilakukan pada Hari Jumat, agar mendapatkan ampunan, keberkahan, rahmat dari Allah SWT.
Maka berikut ini merupakan 6 Perkara yang Dilakukan Pada Hari Jumat.
1. Mandi Jumat
Seperti diketahui, Mandi Jumat merupakan amaliah sunnah yang khusus dilakukan pada hari Jumat.
Karena, kesunnahan ini berlaku umum bagi siapa pun yang menghadiri ibadah shalat Jumat.
Mandi Jumat jelaskan dalam hadits riwayat Ibnu Hibban dari Ibnu Umar sebagai berikut:
من أتى الجمعة من الرجال والنساء فليغتسل
“Barangsiapa yang mendatangi shalat Jumat baik laki-laki maupun wanita maka hendaklah mandi.”