Demo Omnibus Law Ricuh
Tujuh Kelompok Anarko dari Jakarta Susupi Demo Omnibus Law di Palembang, Polisi Libatkan Tim Cyber
"Dari 174 ditest urine terdapat zat ampetamin zat terkandung di sabu, dan untuk tes Covid-19 tidak ada yang positif," ungkapnya.
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Kabid Humas Polda Sumsel, Kombes Pol Supriadi, mengatakan 499 pemuda diamankan terkait demo penolakan Omnibus Law di DPRD Sumsel, yang berlangsung dua hari sejak Rabu (7/10/2020).
Dengan catatan, mereka yang diamankan ini tepatnya beberapa jam sebelum terjadinya ricuh di kawasan DPRD Sumsel yang terjadi pada Kamis (8/10/2020) sore.
Dari mereka yang diamankan, ratusan di antaranya merupakan pelajar. Bahkan, ada dua siswi yang ikut diamankan polisi.
• DPR Jadi Dewan Pengkhianat Rakyat; Ulah Hacker Sebar Virus di Senayan
Supriyadi mengatkaan, di hari pertama, ada 174 pemuda diamankan dan untuk hari kedua ada sebanyak 325 jadi total dua hari yang diamankan ada 499 seluruhnya diamankan.
"Dari hasil tangkapan Rabu (7/10/2020) ada 7 orang yang didalami merupakan kelompok anarko," ungkapnya.
Sementara, untuk 7 orang ini sedang didalami dan berasal dari kota Jakarta.
"Mereka ini yang memprovokasi masyarakat, pelajar, dan mahasiswa yang ada di kota Palembang ini. Namun syukur selama unjuk rasa pengunjuk rasa tersebut tidak ada Keos dengan aparat," tegasnya.
• BTPN yang Rugi Bukan Nasabah Terkait Oknum Teller di Palembang Lakukan Penggelapan Hingga 1,4 Miliar
Lalu, untuk 174 tersebut juga dilakukan pemeriksaan test urin narkoba, dan test Covid-19.
"Dari 174 ditest urine terdapat zat ampetamin zat terkandung di sabu, dan untuk tes Covid-19 tidak ada yang positif," ungkapnya.
Karena hampir semuanya yang diamankan pelajar, makanya kita nanti akan koordinasi dengan Diknas, kepala sekolah serta orang tuanya.
"Nanti diundang dari guru dan orangtua dalam upaya penyampaian dan perhatian kepada anaknya," imbuhnya.
• Presiden Menghindar, Gak Gentle: Ini Reaksi Buruh Lihat Jokowi Pilih Terbang ke Kalteng
Masih kata Kabid Humas Polda, untuk 325 diamankan masih diperiksa di satreskrim untuk didata mana pelajar dan mahasiswa atau masyarakat.
"Untuk demo omnibus law cipnaker ini, yang banyak diikuti pelajar SMP dan SMA, ini yang sedang diselidiki keterkaitan mereka ini. Diduga adanya motif tersendiri dari unjuk rasa Kamis (8/10/2020)," tegasnya.
Seperti kemarin tidak ada terjadinya insiden chaos dengan pengunjuk rasa.
"Sebelum penyusup masuk sudah terlebih dulu diamankan," tambahnya.
• Sektor Wisata dan Usaha Kreatif Wajib Terapkan Protokol CHSE, tapi Belum Ditetapkan Ada Sanksi
Untuk aktor intelektual yang menyebarkan ajakan untuk melakukan unjuk rasa tersebut, menurutnya, pasti ada dan saat ini sedang didalami.
"Ajakan untuk unjuk rasa yang disebarkan menggunakan Instagram, sudah dilakukan pencarian dari polisi cyber yang sudah berkeliling ke akun akun yang diduga menyebarkan," tutupnya.