Kapan Perlu Diwaspadai Jika Siklus Menstruasi Pendek?

Siklus menstruasi masih dianggap normal apabila jarak antarperiode haid berkisar antara 21 hari sampai 40 hari.

Editor: Bejoroy
http://style.tribunnews.com/
Siklus menstruasi Pendek. Siklus menstruasi pendek umumnya dialami remaja yang baru datang bulan. Pasalnya, remaja masih mengalami perubahan hormon drastis selama masa pubertas. 

SRIPOKU.COM - Wanita yang sudah puber akan mengalami menstruasi atau haid setiap bulan.

Melansir NHS, lamanya siklus haid wanita bisa berbeda-beda. Namun, siklus menstruasi umumnya terjadi setiap 28 hari.

Siklus menstruasi masih dianggap normal apabila jarak antarperiode haid berkisar antara 21 hari sampai 40 hari.

Inilah Masalah Kesehatan di Balik Siklus Menstruasi yang Tak Teratur

Ramalan Bintang Kesehatan Selasa 6 Oktober 2020: Cancer Merasa Siap untuk Mengatasi Segala Rintangan

Jangan lupa subscribe, like dan share channel Youtube Sripokutv di bawah ini:

Jika kurang dari 21 hari, wanita bisa dikatakan memiliki siklus menstruasi pendek. Kondisi ini membuat wanita mengalami menstruasi lebih dari sekali dalam sebulan.

Siklus menstruasi pendek yang normal
Dilansir dari Medical News Today, ada beberapa kelompok wanita yang cenderung merasakan siklus menstruasi pendek.

Siklus menstruasi pendek umumnya dialami remaja yang baru datang bulan.

Pasalnya, remaja masih mengalami perubahan hormon drastis selama masa pubertas.

Menurut penelitian, selang haid pertama, wanita butuh waktu setidaknya enam tahun untuk mendapatkan pola siklus menstruasi yang lebih teratur.

Setelah melewati masa remaja, siklus menstruasi pendek pada wanita berusia 20 tahunan atau 30 tahunan masih dikatakan normal apabila hanya terjadi sesekali.

Dan jangan lupa juga subscribe, like dan share channel Instagram Sriwijayapost di bawah ini:

Selain itu, wanita yang akan mengalami menopause juga bisa mengalami menstruasi lebih dari dua kali dalam sebulan, lebih jarang menstruasi, atau telat haid.

Seperti pada remaja yang baru haid, wanita yang akan memasuki masa menopause juga mengalami perubahan hormon secara drastis. Perubahan ini bisa terjadi selama beberapa tahun.

Di luar kondisi tersebut, siklus menstruasi pendek perlu mendapat perhatian ekstra.

Siklus menstruasi pendek yang perlu diwaspadai
Wanita yang mengalami menstruasi lebih dari dua kali dalam sebulan dan memiliki haid yang sakit atau berat sampai tiga bulan berturut-turut perlu berkonsultasi ke dokter.

Haid umumnya juga tidak normal apabila wanita mengalami pendarahan hebat dengan gejala munculnya gumpalan darah yang ukurannya seperempat bagian pembalut.

Menstruasi juga dikatakan tidak normal apabila pendarahan wanita sampai memerlukan ganti pembalut setiap jam karena tampungan darah sudah penuh.

Update Sumsel Covid-19 Tgl 05 Oktober 2020.
Update Sumsel Covid-19 Tgl 05 Oktober 2020. (http://corona.sumselprov.go.id/)

Tak hanya siklus menstruasi pendek dan pendarahan tidak normal, wanita juga perlu berkonsultasi ke dokter apabila merasakan gejala:

  1. Sangat lemas sepanjang haid
  2. Nyeri atau pendarahan saat berhubungan seks
  3. Nyeri panggul
  4. Sesak napas
  5. Berat badan naik atau turun secara drastis

Siklus menstruasi pendek dan pendarahan tak normal dapat menyebabkan anemia atau darah rendah.

Selain itu, masalah kesehatan reproduksi wanita ini juga bisa jadi gejala suatu penyakit seperti endometriosis, masalah tiroid, atau fibroid uterus.

Jangan sepelekan masalah kesehatan reproduksi wanita ini. Para wanita ada baiknya melakukan pemeriksaan panggul secara berkala. (Medical News Today, NHS)

Penulis: Mahardini Nur Afifah

Berita Ini Sudah Diterbitkan di Situs https://health.kompas.com/ dengan Judul:
Siklus Menstruasi Pendek, Kapan Perlu Waspada?

Jangan lupa Like fanspage Facebook Sriwijaya Post di bawah ini:

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved