KISAH Algojo Sang Pembantai Anggota PKI, Diperintah Membunuh Meski Keluarga Sendiri: Darah Muncrat
Ia mengaku bahwa para tentara akan merekrut dirinya dan sembilan tahanan lain untuk menjadi algojo.
"Saya tidak tahu orang-orang yang kami bunuh datang dari mana. Banyak juga yang saya kenal. Bahkan saya harus membunuh dua anggota keluarga saya sendiri."
Selanjutnya, aksi pembantaiannya dilanjutkan sampai ke Desa Waidoko, Kebun Misi (belakang kantor Bupati Sikka saat ini), Watulemang, Koting. Nila, Pauparangbeda, Rane, Detung, Higetegefa, Baungparat, dan Pigang.
Ratusan orang dibunuh oleh dia dan teman-temannya.
Ia mengaku tahu jumlah korban karena setiap kali ada eksekusi korban, selalu dicatat seseorang yang menurutnya adalah Komandan Komop Mayor Soemarmo.
Pembantaian yang ia dan teman-temanya lakukan berlangsung empat bulan hingga Mei 1966.
Setelah melaksanakan tugasnya, ia bersama sembilan temannya dibayar Rp 150 ribu per algojo dan diberi beras lima karung ukuran 50 kilogram.
Diakuinya karena sudah menjalankan tugas negara selama berbulan-bulan, maka dirinya tak lagi dikembalikan ke penjara, melainkan langsung dibebaskan.
"Saya tak akan lupa Komandan Kodim Gatot Suherman dan Mayor Soemarmo, yang perintahkan kami mengeksekusi anggota PKI."
"Saya sekarang tinggal berdua dengan istri, dan menjadi penggali kubur."
"Orang-orang kampung memanggil saya Bapa Tengkorak."
"Saya bersyukur bisa hidup damai dengan keluarga korban, termasuk mereka yang keluarganya telah saya bunuh."
"Mereka tahu apa yang kami lakukan dulu karena paksaan tentara." kata Bapa Tengkorak. (*)
** Informasi yang dituliskan telah terlebih dahulu dilakukan verifikasi melalui beberapa sumber informasi.
Selain itu juga telah dilakukan pengecekan apakah benar pelaku atau orang yang sekadar ingin dicap berani.
Privasi narasumber tetap diutamakan.
Pencantuman nama seseorang diperoleh melalui izin atau berita yang telah memperoleh izin.
Beberapa orang yang tak ingin disebut namanya, maka akan dicantumkan inisial.
Sedangkan foto yang terpampang adalah mereka yang telah memberikan izin gambar untuk diketahui publik luas.
Tidak ada niatan untuk membuka aib atau menyudutkan orang-orang yang terlibat.
Tribunnewswiki.com tidak mengubah beberapa pernyataan individu untuk menjaga otentisitas sumber.
Artikel ini telah tayang di TribunNewsWiki.com dengan judul G30S 1965 - Pembantaian Terhadap Anggota PKI di Maumere, Nusa Tenggara Timur