KISAH Algojo Sang Pembantai Anggota PKI, Diperintah Membunuh Meski Keluarga Sendiri: Darah Muncrat

Ia mengaku bahwa para tentara akan merekrut dirinya dan sembilan tahanan lain untuk menjadi algojo.

Editor: Fadhila Rahma
IST
Suasana saat peristiwa pembersihan anggota PKI. 

Karena pembunuhan tersebut, ia dihukum penjara 12 tahun.

Namun demikian, baru tiga tahun dirinya dipenjara, pada suatu hari Kodim 1603, yang dikomandani Gatot Suherman, berkirim surat kepada kepala penjara.

Ia mengaku bahwa para tentara akan merekrut dirinya dan sembilan tahanan lain untuk menjadi algojo.

Dirinya kemudian diangkat jadi komandan algojo tersebut.

tribunnews

Setelah direkrut oleh militer, ia mengungkapkan bersama lainnya dibawa ke Kodim Maumere.

Sesampainya di Kodim, Bapa Tengkorak bersama lainnya diberi tahu bahwa terdapat tugas membela negara.

Mereka disuruh untuk mengejar anggota Partai Komunis Indonesia yang dikatakannya sampai habis.

Tak hanya itu, Bapa Tengkorak juga diminta bersumpah untuk melakukan itu.

Setelah diberi tugas di Markas Kodim, ia dan temannya disuruh pulang ke rumah masing-masing, namun diberi pesan agar siap jika sewaktu-waktu dipanggil menjalankan tugas.

Pemanggilan terhadapnya saat itu dilakukan melalui Radio Pemerintah Daerah.

Pada Februari 1966, ia dan temannya mendapat panggilan berkumpul di Kodim.

Mereka kemudian dibekali tiga sekop, tiga cangkul, dan empat tanduk rusa.

Diakui olehnya bahwa saat itu setiap algojo mendapatkan satu parang.

Setelah perlengkapan selesai dipersiapkan, mereka diangkut ke lokasi pembantaian.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved