Kisah Supir Pengantar Jenazah Korban Mutilasi, Rinaldi Tak Ada Pengawalan Hanya Bersama Jasad

Jenazah Manager HRD perusahaan kontraktor dibawa langsung ke rumah duka di Dukuh Nologaten, Caturtunggal, Depok, Kabupaten Sleman, Minggu (20/9/2020)

Editor: adi kurniawan
Tribun Jogja
Sopir mobil jenazah pengantar korban pembunuhan dari Polri. Foto diambil pada Minggu (20/9/2020) 

SRIPOKU.COM -- Jenazah Manager HRD perusahaan kontraktor dibawa langsung ke rumah duka di Dukuh Nologaten, Caturtunggal, Depok, Kabupaten Sleman, Minggu (20/9/2020) malam.

Supir pengantar jenazah Rinaldi menceritakan pengalamannya saat membawa jenazah yang dimutilasi dibawa ke rumah duka. 

Menjadi supir pengantar jenazah menjadi beban tersendiri untuk sebagian orang.

Termasuk Adi Saputra, pria yang mengantar jenazah Rinaldi Harley Wismanu ke rumah duka di Dukuh Nologaten, Caturtunggal, Depok, Kabupaten Sleman, Minggu (20/9/2020) malam.

Adi sapaan akrabnya ini menjelaskan, ia kerap kali merasa sedih saat jenazah yang diantarnya tiba di rumah duka.

Isak tangis dan duka selalu hadir menyambutnya apalagi hampir seluruh jenazah yang diantarnya adalah korban pembunuhan dan sejenisnya.

Depalan Hari Sejak Dinyatakan Positif Covid-19, Kasus 013 Pagar Alam Dinyatakan Sembuh

Berikut Nama-nama Peserta Lolos Prakerja Gelombang 1-9 di www.prakerja.go.id Cek Jadwal Gelombang 10

Jangan Sampai Salah, Kuota Data Gratis Dari Kemendikbud Hanya Bisa Akses Halaman Pembelajaran

"Ya suka berat juga tiap kali melihat pihak keluarga mendiang yang selalu menyambut dengan duka," katanya kepada Tribunjogja.com.

Ia menceritakan perjalanan mengantar jenazah Rinaldi dari Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta dimulai sekitar pukul 16.30 WIB.

Perjalanan tanpa pengawalan dari Kepolisian dan hanya dua mobil yang dinaiki keluarga dan mobil jenazah berwarna putih berisi jasad Rinaldi.

Pengakuannya selama perjalanan tidak ditemui satu pun kendala.

Hanya saja, Adi sempat berhenti di rest area daerah Berebes, Jawa Tengah.

"Sempat berhenti di Brebes. Hanya istirahat dan salat. Setelah itu lanjut lagi dan gak ada halangan sih," ungkapnya.

Adi mengaku, selama bekerja menjadi supir mobil jenazah, pihaknya tidak pernah mendapati pengalaman buruk yang seperti kebanyakan orang bicarakan.

"Tidak ada. Itu kan sugesti saja, kalau orang itu berani ya pasti gak ada gangguan apa pun," terang dia.

Paling jauh, Adi sudah membawa jenazah dari Jakarta ke Bali.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved