Bisnis Otomotif Berjuang Keras Bertahan di tengah Pandemi, Bidik Ceruk Sektor Kesehatan

Industri otomotif harus berjuang untuk bisa bertahan di tengah pandemi Covid-19. Penjualan anjlok,bidik ceruk pasar sektor kesehatan

Editor: Azwir Ahmad
http://7bet-agents.net/
ilustrasi 

 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Industri otomotif harus kerja keras berjuang untuk bisa bertahan di tengah pandemi Covid-19.

Pasalnya merosotnya daya beli masyarakat dampak dari merebaknya wabah corona merebak, juga menyebakan anjloknya urut menekan penjualan otomotif.

Melihat kepada data yang diterbitkan Gabungan Industri Kendaraan Bermotor di Indonesia (Gaikindo), penjualan ritel otomotif nasional sepanjang Januari hingga Agustus 2020 hanya 364.034 unit atau turun 46,4% dari periode yang sama tahun lalu yang sebesar 675.263 unit.

Anjloknya penjualan itu memaksa agen tunggal pemegang merek (ATPM) mencari berbagai strategi agar tidak terus tergerus. Salah satunya dengan membidik sektor-sektor yang tidak terlalu mengalami kontraksi akibat pandemi.

Strategi itu juga dilakukan Astra Isuzu yakni gencar membidik peluang pasar di sektor-sektor yang potensial, seperti sektor kesehatan.

“Upaya yang kami lakukan adalah penetrasi ke sektor yang tidak terlalu besar terkena dampak Covid-19. Salah satunya sektor yang berhubungan dengan kesehatan,” tutur Kepala Wilayah Sulawesi PT Astra International Tbk - Isuzu (Astra Isuzu) Samuel Pilo kepada wartawan, Selasa (22/9/2029).

Samuel mengatakan produk sport utility vehicle (SUV) andalan Isuzu, MU-X 4x4 diubah menjadi ambulans. Ternyata, disambut pasar. Bulan ini, secara bertahap Astra Isuzu mulai menyerahkan 11 unit ambulans ke pemesan.

Samuel mengatakan berdasarkan data Gaikindo menunjukkan adanya peningkatan penjualan ritel otomotif mulai Juni hingga Agustus 2020. Tercatat, penjualan pada Januari sebanyak 81.055 unit, lalu Februari turun menjadi 77.864 unit, Maret juga turun menjadi 60.447 unit.

Kemudian, pada April anjlok menjadi 24.272 unit, Mei kembali turun menjadi 17.083 unit. Penjualan Juni merangkak naik ke 29.859 unit, kemudian Juli naik menjadi 35.799 unit, dan Agustus melonjak menjadi 37.655 unit.

Sementara itu Ekonom Center of Reform on Economics (Core) Indonesia Yusuf Rendy Manilet menilai, dalam kondisi melemahnya ekonomi memang akhirnya pelaku usaha di sektor otomotif harus berpikir keras untuk mendorong kembali penjualan.

Adapun untuk sektor kesehatan memang merupakan sektor yang diperkirakan akan tetap tumbuh. Jadi ada peluang industri otomotif untuk menangkap peluang pasar di tengah aktifitas industri kesehatan yang diperkirakan masih akan bergeliat ketika pandemi belum berakhir.

Wacana Relaksasi Pajak Mobil Baru Dapat Sambutan, ATPM Menilai Dapat Gairahkan Pasar Otomotif

Manjakan Nasabah Bank Sumsel Babel Buka Kantor di Desa Ulak Pandan Kecamatan Semidang Aji OKU

Pegawai Wana Artha Datangi OJK Sumsel Minta Rekening Dibuka, Untung: Itu Bukan Kewenangan Kita

 

Artinya, industri otomotif bisa menangkap peluang pengadaan kendaraan dari industri yang masih tetap perform di tengah situasi seperti sekarang.

"Naiknya penjualan mobil lebih kepada sudah mulainya beberapa aktifitas ekonomi yang sempat tertunda ketika beberapa daerah melakukan PSBB, dari indikasi ini sudah merupakan sinyal bagus," ujarnya.

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved