Alat Musik Serune Kalee
Alat Musik Serune Kalee dari Aceh Mulai Digunakan Pada Masa Peperangan Aceh dengan Pihak Belanda
Masing-masing daerah yang menggunakan musik jenis ini memberi berbagai macam variasi pada peralatan tersebut sehingga bentuk dan namanya juga beragam
Serune Kalee diduga diperkenalkan dari penyebaran agama Islam.
• Lebih Dekat dengan Alat Musik Gamelan yang Kini Kian Digandrungi Wisatawan Dalam dan Luar Negeri (1)
Berdasarkan data yang ada, peralatan ini sudah ada sejak masuknya Islam ke Aceh.
Lebih jauh Z.H Idris (alm) menyatakan :
"Aceh pada zaman dahulu merupakan kerajaan yang terbuka.
Hal tersebut menjadikan Aceh cukup ramai dikunjungi oleh para pedagang dari berbagai wilayah di luar negeri.
Zaman pemerintahan Sultan Iskandar Muda (1607-1636), Aceh mempunyai posisi penting.
Kebudayaan di Aceh pada masa ini juga berkembang dengan pesat, salah satunya adalah bidang kesenian, dengan corak Islam yang kental."
Seniman Serune Kalee pada saat ini masih tergolong sedikit.
Faktor kesulitan pembelian alat yang telalu mahal hingga kurangnya referensi musikal untuk dapat mengolah Serune Kalee menjadi bagian garapan baru.
• Lebih Dekat dengan Alat Musik Gamelan yang Kini Kian Digandrungi Wisatawan Dalam dan Luar Negeri (2)
Karya musik yang ada saat ini hasil dari para tokoh-tokoh.
Tokoh seniman Serune Kalee pada saat ini dikenal dengan dua karakter.
Pertama, seniman yang masih memainkan lagu Serune Kalee hasil dari kelompok kampung Pande.
Kedua, seniman yang mengetahui atau menguasai keragaman materi musik Serune Kalee namun bermain pada wilayah musik garapan Serune Kalee.
Seniman Serune Kalee pada tahun 1970-an dikenal orang-orang yang berdomisili di desa Kampung Pande Banda Aceh.
Walaupun ada juga seorang seniman Serune Kalee bertempat tinggal di desa Rima Banda Aceh.
• Lebih Dekat dengan Alat Musik Gamelan Yang Kini Kian Digandrungi Wisatawan Dalam dan Luar Negeri (3)