Posisi Jabatan Kental dengan Lobi-lobi Politis, Ahok Usul Bubarkan Kementerian BUMN
Komisaris Utama PT Pertamina (Persero), Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengusulkan agar Kementerian BUMN dibubarkan saja.
SRIPOKU.COM, JAKARTA -- Komisaris Utama PT Pertamina (Persero), Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok
mengusulkan agar Kementerian BUMN dibubarkan saja.
Selanjutnya sebagai pengantinya, Mantan Gubernur DKI Jakarta ini mengusulkan Indonesia mencontoh Singapura, yakni dengan membentuk Temasek.
Dengan adanya Temasek, ratusan BUMN bisa dikelola secara profesional dan jauh dari politis.
Sebab sejauh ini kata dia, banyak tata kelola perusahaan milik negera tidak efisien.
Menurut dia, banyak tata kelola perusahaan negara selama ini tidak efisien.
Hal yang sama juga ia juga dirasakannya langsung setelah masuk dalam lingkaran BUMN, atau setelah ditunjuk menjadi Komisaris Utama PT Pertamina (Persero).
• Diminta Uang Rp 500 Miliar Untuk Proses Paperless Pertamina, Ahok Ungkap Kekecewaannya Pada Peruri
• Ahok Lelang 19 Baju Batik Yang Dipakai Sidang Penistaan Agama, Buka Harga Sesuai Umurnya
"Harusnya Kementerian BUMN dibubarkan. Kita membangun semacam Temasek, semacam Indonesia Incorporation," ucap Ahok seperti dikutip dari tayangan yang diunggah akun Youtube POIN dari Kompas.com, Rabu (16/9/2020).
Ahok memberikan contoh di Pertamina saja, jabatan direksi maupun komisaris sangat kental dengan lobi-lobi politis dan bagi-bagi jabatan.
"Dia ganti direktur pun bisa tanpa kasih tahu saya, saya sempat marah-marah juga, jadi direksi-direksi semua mainnya lobinya ke menteri karena yang menentukan menteri.
Komisaris pun rata-rata titipan kementerian-kementerian," kata Ahok.
Ahok mengklaim, dirinya juga tak hanya duduk manis saja dengan jabatan Komut Pertamina.
Dia merasa terpanggil untuk melakukan perbaikan.
Salah satunya mengusulkan jabatan lewat lelang terbuka.
Menurut Ahok, Indonesia membutuhkan lebih banyak pekerja yang bekerja secara jujur untuk disebar di perusahaan-perusahaan BUMN seperti Pertamina.
"Yang utama adalah jujur karena kejujuran dan loyalitas itu tidak ada sekolahnya.
Kalau kamu punya itu, kamu sampai tua pun tidak mungkin suci. Kita berdoalah supaya di Indonesia itu ladangnya bisa siap untuk benih-benih baik ditaburkan," tutur Ahok.
Gaji besar di Pertamina Banyak praktik tata kelola Pertamina yang menurutnya sangat tidak efisien.
Mantan Bupati Belitung Timur ini menyinggung soal gaji di Pertamina yang menurutnya tidak masuk akal dalam pengelolaan perusahaan.
Sejak menjabat sebagai Komisaris Utama PT Pertamina, dia sering mendapati pejabat Pertamina masih menerima fasilitas gaji besar meskipun jelas-jelas sudah dicopot dari jabatannya.
"Tapi, masa (jabatan) dicopot gaji masih sama. Alasannya karena orang lama.
Ya harusnya gaji mengikuti jabatan anda kan. Mereka bikin gaji pokok gede semua. Jadi bayangin gaji sekian tahun gaji pokok bisa Rp 75 juta.
Dicopot, gak ada kerjaan pun dibayar segitu. Gila aja nih," tukas Ahok.
Sebelumnya, Ahok mengaku akan berupaya membuat Pertamina semakin transparan.
Dia tak ingin ada lagi yang ditutup-tutupi.
“Saya katakan enggak ada rahasia di sini (Pertamina), semua terbuka.
Nah, ini yang kita lakukan sekarang.
Dan yang paling penting bagi saya, insan Pertamina harus yakin atas Pertamina, harus memiliki Pertamina,” kata Ahok.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menambahkan, dirinya ditempatkan di Pertamina agar perusahaan tersebut lebih baik ke depannya.
Atas dasar itu, dia mengingatkan agar jangan ada lagi orang yang berniat ingin merusak perusahaan minyak dan gas pelat merah tersebut.
“Kan saya ditaruh di sini untuk menyelamatkan uang Pertamina. Saya digaji untuk menyelamatkan uang Pertamina.
Ya sudah, saya akan berupaya untuk lakukan. Walaupun kalian bisa main politik macam-macam, saya kan orang politik, main politik sama saya mah sudah biasa,” ucap dia.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ahok Usul Bubarkan Saja Kementerian BUMN, Apa Alasannya?", Klik untuk
