Berita Palembang
VIRAL Seorang Bocah Pakai Kemoceng di Simpang Charitas Palembang, Ini yang Dilakukan si Bocah!
Karena tidak diberi uang, bocah ini semakin marah dengan cara memukul kaki pemotor dengan menggunakan kemoceng.
Penulis: Tria Agustina | Editor: Welly Hadinata
SRIPOKU.COM - Seorang bocah mendadak viral di media sosial lantaran aksinya yang tak terpuji.
Bocah tersebut terekam sebuah kamera warga saat melintas di jalan raya.
Pada potongan video singkat itu, terlihat seorang bocah tengah meminta uang kepada pengendara dan penumpang sepeda motor.
Bukan hanya meminta dengan cara biasa, bocah ini memaksa supaya si pengendara motor memberinya uang.
Namun, karena tidak diberi uang, bocah ini semakin marah dengan cara memukul kaki pemotor dengan menggunakan kemoceng.
Menurut pantauan Sripoku.com, lokasi pada video rekaman tersebut berada di salah satu kawasan di Palembang.
Apalagi melihat plat motor yang dikendarai oleh pengendara yang menjadi sasaran amukan si bocah cilik.
Kejadian ini dibagikan melalui TikTok @taniafahlevi baru-baru ini.
Kala itu menurut penuturan si perekam, dirinya tengah pulang dari les dan berinisiatif untuk merekam kejadian itu.
"Hallo guys mau cerita jadi aku pulang dari les liat adik-adik ini kan minta-minta di lampu merah dengan maksa-maksa gitu gara-gara gak dikasih sampai mukul-mukul kakak yang di atas motor itu berulang kali, awalnya aku kasihan sama adik ini tapi gimana guys," ucap si perekam video.
Selain itu, pada rekaman video, tak berbeda jauh dengan curhatannya, si perekam kembali menuliskan informasi mengenai prilaku bocah peminta-minta itu.
"Bukan sekali itu doang dia mukulin kakak itu tapi sebelum aku video udah mukul pakek kemoceng itu berapa kali gitu, sampek kakak itu kek kesakitan gitu ngelus2-ngelus kakinya," ujar perekam video.
• Cewek Muda di Palembang Ini Menangis Lapor Maling Curi 3 Handphone, Ada yang Dipakai Belajar Daring

Namun, di sisi lain si perekam video justru merasa iba dan simpati kepada bocah malang itu dengan dugaan bukan kemauannya untuk meminta-minta di jalanan.
Melainkan ada alasan lain dan faktor tertentu sehingga dia bisa berani memaksa meminta uang di jalanan.
"Sebenernya kasihan liat adik itu pasti ada faktor lain yang mendorong dia jadi gitu
Menurut kalian gmna ni guys ??," imbuh perekam video.
Video tersebut mendadak viral di media sosial dan dibagikan ulang oleh akun Instagram @makassar_iinfo hari ini, Selasa (15/9/2020).
"Terkadang kita bukannya gak mau ngasih, cuma ngak pengen aja jadi kebiasaan anak-anak itu buat minta-minta," tulis pada keterangan akun @makassar_iinfo.
Sontak saja sikap bocah peminta-minta ini menjadi sorotan warganet dan menilai prilakunya tidak sopan.
Di sisi lain, ada juga yang menanggapi sama seperti si perekam video, sejumlah warganet juga merasa kasihan terhadap bocah tersebut hingga beranggapan jika si bocah disuruh untuk meminta-minta.
"Sedih liatnya, tapi ya gimana mau gak mau harus dikasi tau jangan mukul2, kita juga gak tau gimana kondisi psikologis dia, anak2 kyk gitu kan rentan, rata2 korban child abuse dan eksploitasi anak, mgkn dia kalo gak dapet duit dipukulin ama handler nya makanya sampe kzl gitu gak dikasi, mgkn dia desperate. Kasian.," tulis akun @putrikay.
"Untuk itulah saya paling ngga suka ngasih uang ke anak di posisi kayak gitu, sama aja ngajarin anak jadi malas, preman dll...yg harus disalahkan adalah orang tua nya...," ujar @emmy.badiatur.
"Mau faktor apapun itu, bukan jadi alasan untuk anak sekecil itu kerja apalagi dijalanan. Resikonya gede.," kata @fitriarmdd02.
• VIRAL Mobil Terbakar saat Isi BBM di SPBU, Aksi Heroik Pengemudi Ini Bikin Tegang, Ini Akhirnya!
Manusia Silver Modus Baru Meminta-minta
Dinas Sosial Kota Palembang sudah buka suara mengenai peminta-minta di jalanan.
Kini yang semakin bertambah yakni manusia silver yang menjadi salah satu peminta-minta di jalanan yang cukup meresahkan khususnya di Palembang.
Keberadaan manusia silver dinilai sebagai modus baru dari oknum yang meminta-minta di jalanan.
Selama pandemi ini dan di tengah keterbatasan anggaran, tim penjangkau Dinas Sosial Kota Palembang mengungkapkan masih melakukan penyisiran penyakit masyarakat.
Namun, diakui Kepala Dinas Sosial Kota Palembang, Heri Aprian mereka cukup sulit untuk menertibkan para peminta-minta semisal yang dilakukan manusia silver.
"Ketika mereka kita amankan, dibina, assessment dan kita kembalikan ke keluarga mereka. Setelahnya turun lagi ke jalan.
Makanya, kedepan bagi mereka yang sudah sering terjaring razia akan kita mulai terapkan sidang pidana ringan dan ini ranah dari Satpol PP," tegasnya saat kegiatan Live Talk Sumsel Virtual Fest 2020 tentang Manusia Silver, ancaman bahaya dan kebutuhan hidup, Kamis (3/9/2020).
• Jumlah Manusia Silver di Palembang Makin Bertambah, Dinsos Incar Warga yang Beri Uang
• Manusia Silver di Lubuklinggau Beda Dengan di Jawa, Pol PP: Kalau di Sana Memang Betul-betul Seni
• Waspadai Efek Cat Minyak yang Digunakan Manusia Silver, Kulit Gatal-gatal hingga Melepuh
Heri mengatakan, selama pandemi ini laporan keresahan warga terkait keberadaan oknum peminta-minta di jalanan telah banyak mereka terima.
Setiap kali dilakukan razia sering kali mereka (pengemis) kucing-kucingan dengan petugas.
"Belum lama ini kami amankan 12 orang manusia silver. Pernah ada yang kami tangkap kita telusuri latar belakang keluarganya, turun menurun sebagai pengemis," jelasnya.
Sering kali turun ke jalan setelah ditertibkan, kata Heri juga tak terlepas karena masih ada masyarakat yang memberikan uang ke mereka.
Padahal, sesuai aturan Peraturan Daerah (Perda) dilarang untuk memberikan uang kepada pengemis (dalam modus apapun).
"Kita bukan melarang memberi sedekah, saya juga bukannya tak kasihan mereka namun sesuai aturan bila ingin menyalurkan sedekah melalui badan pengelola yang resmi, seperti panti asuhan atau BAZNAS. Kalau masih ada yang kasih makin betah mereka berada di jalan," katanya.
• GEPENG di Palembang Bertambah, Modusnya Jadi Manusia Silver, Badut dan Jualan Tisu, Dinsos Kewalahan
• BOCAH Manusia Silver Tewas Dilindas Truk, Kondisi Mengenaskan Tubuh Remuk, Sopir Truk Melarikan Diri
• Sederet Penyakit Ancam Manusia Silver, di antaranya Gangguan Hati, Kerusakan Ginjal dan Kanker Kulit
Sementara, Pengamat Sosial Prof Abdullah Idi MEd mengatakan, di kondisi pandemi saat ini menjadi salah satu faktor yang mendorong kehadiran manusia silver dll di jalanan.
Selain demi memenuhi kebutuhan ekonomi, cara ini sering kali dianggap lebih cepat mendapatkan uang.
"Ini yang membuat miris, sebenarnya mereka tidak ingin juga turun ke jalan kalau punya kondisi ekonomi yang baik. Mereka sebagai golongan warga kurang beruntung dan tidak mendapatkan hak utuh sebagai warga negara.
Keterpaksaan yang harus dilakukan warga kita untuk memenuhi kebutuhan keluarga tentu ini menjadi tanggung jawab bersama. Karena kehadiran mereka memunculkan dampak positif dan negatif," jelasnya.
Dampak negatif yang dikhawatirkan adalah hilangnya generasi penerus bangsa, apalagi mayoritas mereka masih di rentang usia sekolah.
"Otomatis mereka tak memperoleh pendidikan sepenuhnya, kita khawatir akan ada lost generation. Ini menjadi tugas kita bersama untuk mencegah hal itu," jelasnya.
• Curhat Manusia Silver di Palembang Saat Masyarakat Dilarang Beri Sumbangan, Masa Kasih 100 Dipenjara
Yuk follow Instagram Sriwijaya Post
Serta sukai fanspage Sriwijaya Post
Jangan lupa juga subscribe YouTube Channel SripokuTV