Saking Banyaknya Gumpalan Asap, Langit Pagi Hari Bewarna Oranye, Sinar Matahari Sulit Menembus

Kejadian pada pagi hari sekitar pukul 10.00 itu membuat langit saat itu berubah menjadi oranye, seakan hari sudah sore saat itu.

Editor: Refly Permana
SRIPOKU.COM/Dokumentasi
Ilustrasi Kebakaran hutan dan lahan (Karhutlah). 

Partikel asap dari kebakaran hutan "hanya memungkinkan cahaya kuning-oranye-merah mencapai permukaan, dan menyebabkan langit terlihat oranye", Distrik Manajemen Kualitas Udara Bay Area menjelaskan di Twitter.

"Ini bukan suatu pemandangan umum karena ini membutuhkan kondisi yang sangat spesifik untuk mewujudkannya," kata petugas Pelayanan Cuaca Nasional, Brian Garcia, kepada SFGate.

"Jelas, dibutuhkan api yang menghasilkan banyak asap," tambah Garcia.

RS Penuh, Pasien Virus Corona Dialihkan ke Wisma Atlet Khusus Bergejala Ringan sampai Sedang

Saat kebakaran hutan terus terjadi, para peramal cuaca memperkirakan kondisi serupa dalam beberapa hari mendatang.

Sementara itu di Oregon, Gubernur Kate Brown mengatakan ini adalah "peristiwa sekali dalam satu generasi" yang dapat menyebabkan "kerugian terbesar dalam kehidupan manusia dan harta benda dalam sejarah negara bagian ini".

Para pejabat mengatakan setidaknya dua orang tewas.

Di negara bagian Washington, seorang anak laki-laki berusia satu tahun meninggal setelah keluarganya tampak dilalap api ketika mereka berusaha melarikan diri dari tempat tinggal mereka.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kebakaran California Ubah Langit Jadi Oranye, Warga: Rasanya Seperti Kiamat"

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved