Tanda-tanda Migrain dan Vertigo, Awas Jangan Sampai Salah Diagnosa karena Gejala Hampir Sama
Banyak orang menyatakan kalau sakit kepala sebelah pasti terkena migrain. Namun, faktanya tidak demikian.
SRIPOKU.COM.PALEMBANG - Banyak orang menyatakan kalau sakit kepala sebelah pasti terkena migrain.
Namun, faktanya tidak demikian.
Menurut Dr H Achmad Junaidi, Sp. S (K) Mars, dokter spesialis syaraf di RSMH Palembang, sakit kepala sebelah belum tentu itu adalah migrain.
Ia mengatakan migrain dan vertigo adalah suatu gejala keluhan ganguan di kepala atau nyeri di kepala.
• Yusep alias Asep Pemilik Senjata Api Rakitan dan Amunisinya Divonis Majelis Hakim 2 Tahun Penjara
"Migrain dan vertigo ini jelas berbeda. Kalau migrain umumnya orang tahunya sakit kepala sebelah itu benar tapi tak semua sakit kepala sebelah itu migrain," jelasnya, Senin (7/9/2020).
Sakit kepala sebelah, lanjut dia, memang salah satu keluhan dari migrain yang menyerang di salah satu sisi.
Namun, ada bedanya, yakni ada rasa nyerinya.
"Nyerinya itu bersifat berdenyut-denyut, tegang, seperti diikat dan kencang. Itu gejala migrain," ujarnya.
Dan lanjut dia, migrain itu berdenyut pada satu sisi bagian kepala.
"Derajat sakitnya pun mulai dari sedang hingga berat dan berlangsung selama 3 hingga 72 jam rata-rata," ungkap dia.
Lalu, Dr Achmad mengatakan migrain ini sifatnya hilang timbul dan diperberat dengan aktivitas yang berat.
• Analisa Prof Yuwono Ahli Mikrobiologi Mengapa Sumsel Bisa 4 Besar Angka Kematian Covid-19 Nasional
"Dan disertai dengan fonofobia dan fotofobia. Fonofobia ini akan diperparah kena suara keras atau bising dan fotofobia rasa nyeri yang dikarenakan mena rangsangan cahaya," tegas Achmad.
Sedangkan Vertigo, lanjut dia yakni rasa sakit kepala pusing tujuh keliling, berputar-putar, dan melayang.
"Memang kalau masyarakat awam berbicara sial pusing persepsinya berbeda-beda. Jadi kalau vertigo ini lebih ke ganguan keseimbangan," ungkapnya.
Masih kata dr Achmad, migrain sebetulnya tidak bisa sembuh namun bisa dicegah agar penyakit ini tak kembali muncul.
• Meskipun Belum Ada Kepastian, Polisi Minta Pelaku Pembunuhan di Muratara segera Menyerahkan Diri
"Migrain ini faktor pemicunya banyak yakni dari makanan, stres dan pengaruh hormon. Memang paling banyak dialami masyarakat ini adalah stres," jelas dia.
Untuk jenis makanan penyebab atau pemicu migrain yakni seperti penyedap rasa, keju, coklat dan lain sebagainya.
"Kalau vertigo ini ganguan keseimbangan penyebabnya banyak kalau kita baca di buku, internet itu banyak sekali ada 99 umumnya.
Namun kita bagi dua yakni karena ganguan di central atau pusat otak dan dari luar otak seperti dari oragn tubuh lain dari telinga dan lain sebagainya," jelas dia.
• Besok Beto Goncalves Datang ke Palembang Ikut Berjuang untuk Loloskan Tim Sriwijaya FC ke Liga 1
Dibandingkan migrain, kata dr Achmas vertigi merupakan kasus yang paling banyak dijumpai dan terjadi di Indonesia.
"Vertigo ini pasti akan dialami oleh setiap orang walaupun cuma sekali dan ringan," tuturnya.
Sedangkan kalau migrain ini karena faktor tertentu. Kalau berdasarkan jenis kelamin yakni perempuan paling rentan terkena vertigo.
"Pada anak-anak ini juga bisa terkena vertigo misalnya ia trauma pasca kecelakaan," tegasnya.
Ia mengatakan vertigo bisa disembuhkan asal diketahui penyebabnya. "Migrain bisa berulang, vertigo tergantung penyebabanya," jelasnya.
Untuk mencegahnya, kata dia kalau migrain hindari tadi faktor pemicunya.
• Sumsel Empat Besar Angka Kematian Covid-19 di Indonesia, Diduga Lambatnya Diagnosis Terhadap Pasien
"Untuk obat-obatan dipasaran memang bisa juga diminum bagi orang yang terkena migrain. Dalam kondisi ringan, minum paracetamol saja bisa sembuh atau obat mual muntah karena juga biasanya disertai mual dan muntah," jelasnya.
dr Achmad mengatakan jika terkena serangan vertigo hal yang harus dilakukan yakni jangan panik, lalu jaga posisi tubuh agar tidak jatuh.
"Cari pegangan saat vertigo muncul, lalu batasi juga gerakan.
Kalau sedang keadaan mengendarai kendaraan segeralah berhenti dan jika dalam posisi bangun tidur sebaiknya tidur lagi sampai kondisi membaik," tegasnya.
Berdasarkan usia, migrain umumnya terjadi diusia 25 hingga 55 tahun sedangkan vertigi terjadi disemua usia.