Mahfud MD hingga Anies Baswedan Sampaikan Duka Cita Atas Meninggalnya Mantan Mendiknas Abdul Malik

Sedikitnya ada dua tokoh menyampaikan duka cita atas meninggalnya Tokoh Muhammadiyah yang juga mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Abdul Malik

Editor: adi kurniawan
kompas.com
Tokoh Muhammadiyah, Abdul Malik Fadjar 

Dirinya juga menjadi rektor di Universitas Muhammadiyah Malang pada 1983-2000.

Abdul Malik Fadjar.
Abdul Malik Fadjar. (Kompas.com)

Dikutip dari Kompas.com, Abdul Malik Fadjar juga pernah menjadi anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres).

Pada 2015 silam, Din Syamsuddin mengapresiasi penunjukan Abdul Malik Fadjar sebagai Wantimpres.

Din mengatakan, penunjukan Abdul Malik sebagai anggota Wantimpres merupakan hak prerogatif Presiden.

Abdul Malik Fadjar ditunjuk menjadi Wantimpres bersama, Subagyo HS, Sidarto Danusubroto, Rusdi Kirana, Suharso Monoarfa, M Yusuf Kartanegara, Jan Darmadi, Hasyim Muzadi, dan Sri Adiningsih.

Tak Sekedar Pendidik

Berdasarkan keterangan tertulis dari Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Malik Fadjar tak sekedar pendidik. 

Ia juga berkontribusi besar dalam membangun sekolah-sekolah Muhammadiyah dan perpustakaan desa di daerah Yogyakarta dan Magelang.

Kesuksesannya dalam mengembangkan pendidikan, terutama pendidikan Islam, membuat namanya kian disegani dalam dunia pendidikan Indonesia.

Terlebih, ia mampu membawa UMM yang semula tak begitu dipandang menjadi kampus yang amat disegani dalam konteks nasional bahkan internasional.

Hal itu membuatnya dipercaya sebagai Menteri Agama di era Presiden BJ Habibie pada 1998-1999 dan Menteri Pendidikan Nasional di era kepemimpinan Megawati Soekarnoputri 2001-2004.

Jati diri Malik Fadjar sebagai seorang pendidik, begitu pula karakter kepemimpinannya yang memiliki pengaruh demikian besar itu tidak terjadi begitu saja.

Dari riwayat pendidikannya, terlihat bahwa ia memang memiliki passion yang amat besar untuk menjadi seorang guru.

Malik memulai pendidikannya di SRN Pangenan Kertoyudan, Magelang, Jawa Tengah pada 1947.

Ia selanjutnya bersekolah di Pendidikan Guru Agama Pertama Negeri (PGAPN) Magelang pada 1953 dan Pendidikan Guru Agama Atas Negeri (PGAAN) Yogyakarta pada 1957.

Ia kemudian kuliah di IAIN Sunan Ampel Malang pada 1963 dan meraih gelar Sarjana Pendidikan Kemasyarakatan Islam pada 1972. 

Kepakarannya di bidang pendidikan kian lengkap setelah Malik dikukuhkan sebagai Guru Besar pada Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Ampel pada 1995.

Kemudian pada 2001, Malik mendapat gelar kehormatan Doktor Honoris Causa di bidang kependidikan Islam dari Fakultas Tarbiyah IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved