Berita Palembang
Lahir Dari Tangan Kreatif, PLTB Mini Lahirkan Energi Ramah Lingkungan
Tempat yang dulunya dipenuhi sampah dipermak menjadi sebuah tempat yang nyaman dengan dilengkapi penerangan dari PLTB mini yang dikembangan warga
Penulis: adi kurniawan | Editor: Tarso
SRIPOKU.COM, PALEMBANG -- Kelap-kelip lampu tumblr sepanjang 25 meter menambah semarak taman di pekarangan rumah warga yang ada di Jalan Batu Nilam Lorong Cempaka Dalam RT 18 RW 05 Kelurahan 26 Ilir Kecamatan Bukit Kecil Kota Palembang.
Sejak dua bulan lalu, kawasan yang dulunya dikenal kumuh ini disulap menjadi taman kreatif yang dimanfaatkan untuk kepentingan warga sekitar.
Tempat yang dulunya dipenuhi dengan sampah dipermak menjadi sebuah tempat yang nyaman untuk dijadikan tempat berkumpul meskipun semuanya dihasilkan dari barang bekas.
Pagar keliling warna-warni yang membatasi tempat ini dengan jalan setapak ikut memanjakan mata memandang. Ditambah hijau sayur-sayuran yang ditanam di pot-pot gantung serta tanaman rambat sebagai atap menjadikan tempat ini semakin asri dan jauh dari kesan kumuh.
Tempat berukuran 5x10 meter persegi ini benar-benar menjelma menjadi sebuah tempat mengasyikkan untuk bercengkrama, bahkan setiap hari Selasa, taman ini menjadi wahana belajar mengajar yang digagas para remaja kampung ini.
Tak hanya membangun taman untuk memperkuat ketahanan pangan, para warga yang didominasi oleh kaum millenial ini juga berinovasi membangun Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) mini dari barang-barang bekas.
Hanya dalam waktu dua minggu PLTB mini ini mampu membuat Taman Ketahanan Pangan ini lebih semarak dengan lampu flanelnya warna-warninya.
Kawasan yang dulunya hanya mengandalkan penerangan dari rumah warga kini sudah punya penerangan sendiri dengan PLTB mini ini.
Salah satu warga, Mahgodie Idris mengatakan inovasi PLTB mini ini dipilih karena sumber tenaga yang ada di kawasan ini hanya angin, karena kalau mau membuat energi listrik dari tenaga surya membutuhkan dana yang tidak sedikit.
Sedangkan PLTB mini ini dengan barang-barang bekas, seperti, generator bekas kipas angin sebagai pembangkit tegangan, untuk penggerak generator menggunakan tiang bambu setinggi 4 meter, di ujung bambu tersebut dipasang generator dipasang baling-baling setiap sisi dipasang mangkok bekas untuk penggerak baling-baling ketika ada angin.
"Sistemnya adalah si generator befungsi untuk membangkitkan tegangan listrik sehingga bisa melakukan pengisian ulang baterai di panel PLTB mini yang terdiri dari accu dan inverter yang mengubah arus DC menjadi arus AC. Semuanya barang bekas kecuali inverter yang dibeli dengan harga Rp 100 ribu."
"Rencana ke depan kita akan memperbanyak generator dan baling-baling sehingga kalau diparalel pengisian accu lebih besar dan otomatis inverternya lebih besar," ujarnya.
Godie mengatakan inovasi ini dilakukan untuk memberikan edukasi kepada para remaja bagaimana sistem pembangkit listrik skala mini dan pemanfaatan energi terbarukan, dan pihaknya juga ingin memberikan sesuatu yang berbeda, ingin memunculkan taman yang memiliki kekhasan, yaitu memiliki PLTB mini dengan pemanfaatan barang bekas.
"PLTB mini ini juga dibuat untuk memberikan pencerahan kepada para remaja yang ada di sini bahwa segala sesuatu yang berasal dari alam bisa dimanfaatkan untuk pengembangan, termasuk pengembangan energi baru terbarukan seperti program pemerintah."
"Selain itu PLTB mini ini juga terbilang murah dan ramah lingkungan. PLTB mini tersebut mampu menghasilkan energi 35 watt dan mampu menghidupkan lampu tumblr sepanjang 25 meter, hingga lampu dengan tegangan 10 watt dengan penerangan yang tahan 4-5 jam," ujarnya.