Kampung Anyaman Bambu

Menengok Kampung Anyaman Bambu di Sumedang, Warisan Nenek Moyang yang Tetap Eksis Hingga Saat Ini

Untuk kerajinan bambu tersebut patokan harganya dijual dengan harga 15 ribu hingga Rp 25 ribu tergantung ukuran dari barang yang sudah dipesan pembeli

Editor: aminuddin
SRIPOKU.COM/HUMAS PEMPROV SUMSEL
Ilustrasi Ketua TP PKK Sumsel Hj Febrita Lustia Deru meninjau produk kemasan anyaman bambu produksi PKK Kota Prabumulih. 

SRIPOKU.COM, SUMEDANG - Dusun Pangaroan, Desa Cipanas, Kecamatan Tanjungkerta, Kabupaten Sumedang hingga hingga saat ini masih tetap terkenal dan eksis dengan sebutan Kampung Anyaman Bambu.

Hal itu karena di era modern seperti ini masih banyak warga Dusun Pangaroan yang memproduksi kerajinan anyaman dan pernak pernik dari bahan bambu, seperti kipas bambu, tempat nasi, wadah rumput, wadah padi dan gantungan kunci.

Main Petak Umpet Yolanda Gadis 17 Tahun di Palembang Hilang, Posisi Adik Sedang Jaga Tutup Mata

Bahkan, pembuatan kerajinan itu disebut-sebut warisan nenek moyang dan sudah bertahan sejak puluhan tahun, sehingga warga disana sudah piawai dalam membuat berbagai kerajinan yang terbuat dari bambu itu.

Mereka memanfaatkan bambu yang dijadikan bahan baku kerajinan ini dari kebun yang tak jauh dari wilayah tersebut, sehingga mereka tidak sulit untuk mendapatkan bahan bakunya.

"Kerajinan bambu ini memang sudah ada sejak zaman dahulu, dan sekarang dilanjutkan oleh anak dan cucunya sebagai warisan leluhur," ujar Kepala Dusun Pangaroan, Ihun (40) di Dusun Pangaroan, Senin (31/8/2020).

Seniman Teater Hasan: Saya Suka Teater Karena Kita Bisa Memerankan Peran Orang Lain dan Berkarakter

Namun, dirinya tidak tahu secara pasti kapan kerajinan ini mulai ada.

Tetapi, kata dia, yang pasti kerajinan bambu ini sudah ada sejak puluhan tahun yang lalu.

"Saya juga turun temurun dari orang tua juga, saya hanya ingin meneruskan saja," kata pria yang juga sebagai pengrajin anyaman bambu ini.

Dari usaha ini, sekitar 50 orang pengrajin bambu bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Selain itu, mereka juga bisa tetap melestarikan usaha warisan tersebut.

Diisukan Talak Cerai Nadya, Rizki D Academy Ketahuan Beri Perlakuan tak Biasa ke Lesty: Jadi Fitnah

Untuk itu, Ihun bersama warga lainnya sepakat akan terus menegmbangkan potensi yang ada dengan terus memproduksi anyaman bambu terutama alat rumah tangga agar warisan leluhur ini tidak hilang dimakan zaman.

Download Lagu Safira Inema - Ditinggal Pas Sayang Sayange, Lagu Dangdut Jawa Lengkap Video & Lirik

"Sebagai penerus ingin menggali potensi-potensi yang ada di lingkungan Desa Pangaroan terutama di bidang anyaman," ucap Ihun.

Ia mengatakan, untuk satu jenis kerajinan berukuran seperti tempat nasi misalnya, satu orang warga bisa memproduksi sebanyak tiga buah kerajinan dalam waktu satu hari.

Untuk kerajinan bambu tersebut harganya dijual dengan harga 15 ribu hingga Rp 25 ribu tergantung ukuran dari barang yang sudah dipesan pembeli.

Baik Dikonsumsi, Inilah 9 Makanan Penurun Asam Lambung (2): Melon, Putih Telur hingga Lidah Buaya

"Pemasarannya selama ini melalui online, dan sisanya dititipkan di Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Sumedang untuk membantu di promosikan sekaligus dijual," katanya.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved